Jelajah Tabalong, Berangkat dari Rasa Sakit sampai Dikunjungi Jokowi

Presiden Joko Widodo bakal menjadi orang nomor satu di Indonesia yang perdana menjejakkan kaki di Tabalong, Kalimantan Selatan

Monumen Tanjung Puri sebagai ikon Tabalong. Foto: Wikiepedia.

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo bakal menjadi orang nomor satu di Indonesia yang perdana menjejakkan kaki di Tabalong, Kalimantan Selatan. Dia akan melakukan kunjungan kerja pekan depan.

"Ini menjadi presiden pertama yang ke Tabalong selama 57 tahun usia daerah ini," jelas sang Bupati, Anang Syakhfiani, dikutip Jumat (10/3).

Berbicara tentang usia Tabalong, daerah ini kali pertama diresmikan 1 Desember 1965. Dibutuhkan perjuangan panjang sebelum akhirnya eksistensi Tabalong diakui secara administratif.

Tepatnya sedari 1958, orang-orang terkemuka di Tanjung membentuk Panitia Sementara Penuntutan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong. Selang setahun kemudian, tuntutan itu disepakati oleh DPRD Hulu Sungai Utara.

Meski begitu, pemerintah pusat tak serta merta sepakat dengan tuntutan tersebut. Panitia terus berusaha, sampai akhirnya Tabalong diresmikan seperti yang kini dikenal.

Lahir dari 'Rasa Sakit'

Adapun soal penamaan daerah itu sendiri, Dewan Kesenian Daerah Tabalong dalam Duri-Duri Tataba (1996) menyebut diambil dari suara jeritan.

Itu bermula ketika para penjelajah hutan mencari ladang dan huma. Mereka terus mencari hingga kakinya menginjak duri Tataba, sejenis pohon yang batangnya penuh duri keras.

Para penjelajah hutan itu lantas menjerit. Dalam bahasa Banjar Hulu, kata jerit sama dengan Tahalulung atau melolong. Karena menginjak duri Tataba, maka penyebutan Tahalulung menjadi Tabalong.

Landmark Ikonik Tabalong

Selain menyimpan kisah unik, Tabalong juga memiliki sederet tempat ikonik. Salah satunya, Gua Liang Kantin.

Gua Liang Kantin terletak di Kecamatan Jaro dan Muara Uya, tak jauh dari ruas jalan Trans Kalimantan. Di sekitar gua ini, terdapat pemandangan hamparan sawah yang luas.

Bagian dalam gua terdapat stalagmit dan stalagtit dengan bentuk unik, beberapa di antaranya menyerupai kursi dan meja bak orang. Lantaran bentuknya itu, gua ini dinamakan Kantin.

Tabalong juga menyimpan Masjid Pusaka Banua Lawas yang merupakan tanda berkembangnya pengaruh Islam di Kalimantan Selatan. Terletak di Banua Lawas, ini merupakan masjid tertua di provinsi tersebut.

Masjid ini dibangun oleh Khatib Dayan bersama tokoh Dayak Maanyan yang memeluk agama Islam pada 1625 M. Dulunya, daerah masjid ini merupakan pemukiman Suku Dayak di tepi Sungai Tabalong.

Masih bernuansa Islam, Tabalong juga menyimpan Makam Syekh Muhammad Nafis di Desa Binturu, Kecamatan Kelua. Syekh Muhammad Nafis merupakan seorang ulama besar yang terkenal dengan pengajaran ilmu tasawuf. 

Sosoknya tidak hanya mengajar di Indonesia, tapi juga di Malaysia dan Brunei Darussalam. Berdasarkan catatan sejarah, Syekh Muhammad Nafis memiliki kecerdasan melebihi teman sebayanya.

Sang Syekh juga mendapat gelar Syekh Al-Mursyid dalam tasawuf, sehingga dia diperbolehkan untuk mengajar ilmu tasawuf.

Makam sang Syekh itu sendiri dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.