News

Jatuh di China, Ini Kemungkinan Penyebab Boeing 737-800 Menukik Tajam

apahabar.com, JAKARTA – Pesawat penumpang Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines jatuh di wilayah Guangxi,…

Pesawat penumpang Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines jatuh di wilayah Guangxi, China. Foto-Ist

apahabar.com, JAKARTA – Pesawat penumpang Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines jatuh di wilayah Guangxi, China. Serpihan pesawat yang mengangkut 132 orang itu telah ditemukan dan tak ada tanda-tanda korban selamat.

Belum diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat berusia enam tahun itu.

Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (22/3/2022), situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan pesawat itu turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki atau 8,8 km menjadi 7.850 kaki atau 2,3 km hanya dalam waktu satu menit. Lalu pesawat itu sempat berusaha naik sebentar sekitar 20 detik, tapi akhirnya jatuh saat berada pada ketinggian 0,98 km atau 3.225 kaki.

Jean-Paul Troadec, mantan direktur Biro Penyelidikan dan Analisis Prancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil, mengatakan kepada AFP bahwa “terlalu dini” untuk menarik kesimpulan, tetapi dia mengatakan pola data FlightRadar tersebut “sangat tidak biasa”.

Analis penerbangan yang berbasis di Amerika Serikat, Robert Mann dari RW Mann & Company mengatakan, para penyelidik akan membutuhkan perekam data penerbangan untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan penurunan mendadak tersebut.

Kecelakaan itu terjadi ketika Boeing berusaha untuk pulih dari beberapa krisis yang tumpang tindih, termasuk pandemi virus Corona dan kecelakaan yang melibatkan model 737 MAX-nya.

“Kecelakaan yang dimulai pada ketinggian jelajah biasanya disebabkan oleh cuaca, sabotase yang disengaja, atau kesalahan pilot,” kata Dan Elwell, mantan kepala Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) kepada Reuters.

Elwell, yang memimpin FAA selama krisis 737-MAX, mengatakan kegagalan mekanis pada jet komersial modern jarang terjadi di ketinggian jelajah.