Jaring Nominasi Capres, Golkar Biarkan PAN-PPP Temui Partai Lain

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus menyebut bakal membiarkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus (Foto:apahabar.com/dianfinka)

apahabar.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus menyebut bakal membiarkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan manuver politik dengan partai lain. Sebab, KIB tengah menjaring dan mencari nominasi calon presiden.

"Kita masih berbicara di internal, ya Pak Airlangga. Tapi namanya politik ya manuver itu ada aja, misal ada yang mendekati PPP, PAN ya itulah proses yang namanya pengen matching," jelas Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (1/2).

Baca Juga: Koalisi Perubahan dan KIB Bakal 'Merger', Usung Anies-Airlangga?

Golkar yang juga tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga masih lentur dalam membangun komunikasi politik dengan partai lain. Terutama partai yang memungkinkan dapat menemukan kecocokan menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Kendati akrobatik politik digencarkan, Golkar tetap bakal mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden sebagaimana hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Golkar. Meski, PPP dan PAN juga memiliki nominasi capres yang dikantongi masing-masing.

Baca Juga: Di Hadapan Golkar, NasDem Pastikan Kawal Jokowi hingga 2024

"Golkar tetap konsisten dengan calon yang diusung, yaitu Airlangga. Sejauh mana PPP atau PAN kan beda. Dia punya kebijakan sendiri terkait dengan itu," sambungnya.

Lebih lanjut, Golkar yang mengantongi suara terbanyak di KIB optimistis bahwa usulan capres Golkar dapat diterima dan diakomodir oleh PAN dan PPP. Sebab, KIB memiliki keunggulan telah memegang tiket terjun gelanggang Pilpres 2024.

"Yang jelas Golkar pada posisi partai yang kursinya terbesar di DPR, lalu ada PAN dan PPP. Tentunya itu juga harus dilihat. Artinya dari segi komposisi kursi ini menentukan powernya seperti apa. Tapi sekali lagi KIB kita belum bicara itu," pungkasnya.