Sekeluarga Keracunan Di Bekasi

Janggal Sekeluarga Tewas Keracunan di Bekasi

Pasalnya kematian keluarganya tersebut menyimpan misteri dan banyak kejanggalan seiring menghilangnya WWN suami kedua korban Ai Maemunah (40) pasca kejadian

Tiga liang lahat disiapkan keluarga di pemakaman umum di kampung Sudimampir, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. apahabar.com/Hasbi

apahabar.com, CIANJUR - Kakak dari ibu korban keracunan di Ciketing, Bantargebang, Kota Bekasi mengendus kejanggalan dalam kematian sang adik. 

Sampai kini, teka-teki penyebab kematian Maemunah (40) dan dua anaknya masih belum terpecahkan. Terlebih, pascakejadian WWN suami Maemunah (40) hilang bak ditelan bumi.

Nanang (44) kakak kandung Maemunah menduga adik bersama dua kemenakan yang masih berusia 15 dan 18 tahun itu tewas diracun oleh suaminya sendiri. 

Baca Juga: Jajan Cuma Rp10 Ribu, Korban Keracunan Chikbul Rogoh Kocek Pengobatan Hingga Rp21 Juta

Baca Juga: Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa, Keluarga Mencium Kejanggalan

"Dengan kejadian ini saya merasa ada yang janggal, apalagi sampai sekarang suami adik saya itu tidak tahu ke mana," ujar Nanang kepada apahabar.com di rumah duka, Cianjur, Minggu (15/1). 

Nanang (44) kakak korban Ai Maemunah. apahabar.com/Hasbi

WMN, menurut Nanang, aktivitas kesehariannya tak banyak diketahui oleh pihak keluarga. Nanang sendiri mengaku baru sekali bertemu dengan suami adiknya itu. 

Baca Juga: Begini Kondisi Terakhir Korban Selamat, Kasus Keracunan Sekeluarga Bekasi

"Selama menikah baru pertama bertemu pas waktu anaknya ulang tahun," jelasnya. 

Nanang berharap semoga keberadaan WWN cepat ditemukan, agar arwah adiknya itu bisa tenang di alam sana.

Sebagai pengingat, lima orang sekeluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan mereka, Kamis (12/1). Belakangan tiga di antaranya tewas. Mereka dikuburkan di tiga liang lahat yang terpisah di kampung halaman mereka, Cianjur.

Sebelum kejadian nahas itu, salah satu anggota keluarga korban sempat berpamitan akan pulang ke luar kota kepada sejumlah tetangga.