Jangan Tinggalkan Makan Sahur, Simak Hadits tentang Keutamaannya

Makan sahur memiliki banyak pahala dan keberkahan.

Ilustrasi/dream.co.id

bakabar.com, JAKARTA -- Makan sahur merupakan sunnah bagi orang yang hendak berpuasa pada siang harinya. Rasulullah saw juga menyebutkan dalam salah satu haditsnya, agar umatnya makan sahur meski hanya seteguk air  karena memiliki banyak pahala dan keberkahan.

Makan sahur merupakan sebuah keharusan untuk mencegah tubuh dari dehidrasi saat berpuasa. Jika kita dehidrasi hingga kelaparan yang teramat sangat, maka penyakit bisa saja datang. Maka Rasulullah saw sangat menganjurkan pentingnya makan sahur.

Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam telah bersabda:

"Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur,” (HR. Ahmad dan dihasankan oleh Syeikh al-Arnauth).

Dilansir dari buku Berpuasa Seperti Nabi oleh Endri Nugraha Laksana, dikutip dari republika.co.id, berikut ini lima hadits yang menyebutkan tentang makan sahur.

1. Mengakhirkan waktu sahur

Abu Darda' Radhiyallaah 'Anhu berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Tiga (perkara) termasuk akhlak kenabian (yaitu): menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR. Ath-Thabrani).

Hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda: "Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur." (HR. Ahmad).

Maksud dari 'mengakhirkan sahur' itu ditafsirkan oleh Abu Bakar Al-Kalabazi dengan melaksanakan sahur pada sepertiga akhir malam.

Berdasarkan hadits itu pula, 'mengakhiri sahur' tidak hanya dengan berhenti makan dan minum, namun juga mengakhirinya dengan ibadah seperti shalat, zikir, dan berdoa.

Waktu terbaik untuk sahur menurut Rasulullah saw pun dijelaskan dalam buku Sifat Puasa Nabi dan 20 Amalan Ringkas di Bulan Ramadhan yang ditulis oleh dr Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. Dalam bukunya, yang dikutip dari detikcom, waktu terbaik untuk makan sahur adalah ketika menjelang imsak.

Makan sahur menjelang imsak juga termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam hadits itu, Zaid bin Tsabit mengaku bahwa ia pernah sahur dengan Rasulullah saw dan ikut salat subuh berjamaah setelahnya. Rentang waktu dari selesai makan sahur dan shalat subuh Rasulullah saw disebut Zaid tidaklah lama.

Anas ra dari Zaid bin Tsabit ra berkata, "Kami makan sahur bersama Rasulullah saw, kemudian beliau shalat (subuh), kemudian aku bertanya, 'Berapa lama antara azan dan sahur?' Ia berkata, '(Lamanya) sekitar 50 ayat." (HR. Bukhari dan Muslim).


2. Terdapat keberkahan dalam sahur

Anas bin Malik Radhiyallaah 'Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam telah bersabda.

"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari).

Imam An-Nawawi Rahimahullaah mengatakan,

'Karena dengan makan sahur akan semakin kuat melaksanakan puasa." (al-Majmu', 6/359).

3. Sahur membedakan puasa kaum Muslimin dengan ahlul-kitab

Amr bin 'Ash Radhiyallaahu 'Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Perbedaan antara puasa kita (umat Islam) dan puasa ahlul kitab terletak pada makan sahur." (HR. Muslim)

4. Dianjurkan sahur walau hanya seteguk air

Abu Said Al Khudri Radhiyallaahu 'Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda.

"Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air." (HR Ahmad)

5. Allah dan para malaikat bershalawat untuk mereka yang sahur

Abu Sa’id Al Khudri ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

 “Maka Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR Ahmad)