Info Kesehatan

Jangan Konsumsi Kue Kering Berlebihan, Pakar Gizi: Porsi Mencicip Saja!

Jenis kue seperi nastar, kastangel, roti kacang, sagon, hingga putri salju menjadi varian suguhan yang kerap ada di meja makan saat Lebaran.

Kue kering yang kerap disajikan saat Lebaran. Foto: Topwisata.

apahabar.com, JAKARTA - Jenis kue seperi nastar, kastangel, roti kacang, sagon, hingga putri salju menjadi varian suguhan yang kerap ada di meja makan saat Lebaran.

Setiap berkunjung ke rumah kerabat, kue kering menjadi makanan yang wajib ada. Sampai-sampai sebagian dari kita mungkin tidak sadar makan kue kering terlalu banyak.

Namun, tahukah Anda jika makan kue kering harus ada batasannya agar tidak menimbulkan efek bagi kesehatan.

Pakar gizi dari Universitas Indonesia Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan mengonsumsi kue-kue khas Lebaran secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, akan menambah kadar kalori dalam tubuh yang memicu risiko sejumlah penyakit berbahaya.

Ketika dihubungi di Jakarta pada Rabu, Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) itu menjelaskan kue lebaran pada umumnya terbuat dari tiga bahan utama yaitu tepung terigu, gula, dan mentega.

Ketiga bahan tersebut memiliki kadar kalori tinggi yang berasal dari dua zat utama yaitu karbohidrat sederhana dan lemak.

“Kalau mengonsumsi (kalori) berlebihan maka seseorang akan mendapatkan energi berlebih, kalau energi itu berlebih dan terjadi dalam waktu yang relatif lama misalnya telah mencapai 3.500 kilokalori dalam satu minggu maka sudah pasti seseorang akan mengalami kenaikan berat badan,” beber Rita.

Dia menambahkan jika kadar kalori dalam tubuh mencapai 3.500 kilokalori dalam satu minggu maka tubuh akan mengalami kenaikan berat badan sebesar setengah kilogram dan akan menjadi lebih besar jika kadar kalorinya makin tinggi.

Selain berat badan yang meningkat, resiko lain yang bisa muncul adalah penyakit diabetes melitus karena meningkatnya kadar gula darah, hiperkolesterolemia atau meningkatnya kadar kolesterol dalam darah, dan peradangan pada organ pencernaan dan tenggorokan.

“Konsumsilah kue lebaran itu seperti kita melakukan proses cicip mencicip jadi tidak dimakan dalam porsi besar,” kata Rita.

Rita menjelaskan pada dasarnya kadar kalori dalam setiap kue lebaran relatif sama, yang membedakan adalah jika dalam kue tersebut terdapat kandungan pemanis tambahan, seperti selai nanas pada kue nastar.