Info Pendidikan

Jangan Berhenti! Lakukan 6 Hal Ini jika Merasa Salah Jurusan Kuliah

Sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia merasakan salah jurusan kuliah. Alih-alih berhenti di tengah jalan, lakukan enam hal ini!

Sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia merasa salah jurusan kuliah. Lantas, apa yang mesti dilakukan?

apahabar.com, JAKARTA - Fenomena salah jurusan agaknya menjadi hal yang lumrah dialami mahasiswa saat ini. Bukan sekadar asumsi belaka, Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, menyebut sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.

Jika merasa salah jurusan, biasanya motivasi dan semangat untuk melanjutkan kuliah bakal sirna perlahan-lahan. Tak menutup kemungkinan pula akan timbul rasa untuk ingin berhenti kuliah.

Ketimbang berhenti di tengah jalan, akan lebih baik jika perasaan tersebut dialihkan pada hal-hal positif. Misalnya, bergabung dengan komunitas sesuai minat, bekerja sambilan, atau mengikuti pendidikan informal di luar kampus.

Tak cuma itu, masih banyak kegiatan positif lainnya yang bisa mengatasi perasaan salah jurusan. Merangkum berbagai sumber, berikut ulasan lengkapnya:

1. Bergabung dengan UKM sesuai minat

Minat tak hanya bisa disalurkan lewat pendidikan formal di dalam kelas, tetapi juga kegiatan serupa ekstrakurikuler. Setiap kampus umumnya memfasilitasi mahasiswa untuk menyalurkan bakat di luar studi lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

UKM itu pun bergerak di bidang yang beragam. Pilihlah UKM yang sekiranya bisa mewadahi passion atau minat.

2. Bergabung dengan komunitas di luar kampus

Jika tidak ada UKM yang sesuai dengan minat, tak ada salahnya mencoba bergabung dengan komunitas di luar kampus. Bertemu banyak orang yang berasal dari latar belakang pendidikan, bahkan usia yang berbeda, bisa menjernihkan pikiran sekaligus menambah relasi.

3. Pelajari hal yang diminati secara otodidak

Jadwal perkuliahan yang padat terkadang menimbulkan keraguan untuk bergabung ke suatu komunitas atau UKM. Seolah-olah, tak ada energi yang tersisa untuk mengikuti kegiatan tambahan.

Solusinya, asah hal-hal yang diminati sendiri secara otodidak. Anda bisa mempelajarinya lewat buku atau internet.

4. Lakukan kegiatan magang, sukarelawan, atau part time

Magang atau part time tak melulu harus di bidang yang sejalan dengan jurusan di perkuliahan. Justru, magang di bidang yang diminati bisa membuka peluang untuk bekerja dan meniti karier sesuai passion.

Begitu pun dengan menjadi sukarelawan. Dengan mengikuti kegiatan sukarela, Anda bisa bertemu lebih banyak orang dan memperluas jaringan kolega.

5. Mengikuti pendidikan informal di luar kampus

Jika punya cukup waktu, tak ada salahnya mengikuti pendidikan informal berupa kursus, workshop, atau short course. Durasi pendidikan jenis ini cukup singkat, sehingga bisa dilakukan saat libur semester atau di hari selain jadwal kuliah.

6. Melanjutkan pendidikan pascasarjana pada keilmuan yang diminati

Bila sudah menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan yang ‘salah’, terkadang akan muncul perasaan tidak puas. Anda bisa mengatasinya dengan melanjutkan pendidikan magister di bidang yang sesuai minat, sekali pun itu tidak linear dengan jurusan saat S1.

Hal ini sebenarnya masih menjadi kontroversi, tetapi dunia akademisi Indonesia mulai terbuka pada manfaat lintas bidang keilmuan. Seseorang dengan latar belakang ilmu yang beragam, kini justru dinilai mampu berpikir dari beberapa perspektif sekaligus. 

Itulah enam hal yang bisa dilakukan manakala Anda merasa salah jurusan kuliah. Sebisa mungkin, sebaiknya usahakan untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai tanpa harus berhenti di tengah jalan. Semangat!