Kalsel

Jalan Panjang Pilgub Kalsel Berakhir, Adakah Rekonsiliasi dari BirinMU?

apahabar.com, BANJARMASIN – Jalan panjang Pilgub Kalsel 2020 telah berakhir. KPU Kalsel telah menetapkan Sahbirin Noor-Muhidin…

Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMU) diwawancari awak media usai ditetapkan sebagai paslon terpilih Pilgub Kalsel 2020, Rabu (4/8). Foto-apahabar.com/Muhammad Syahbani

apahabar.com, BANJARMASIN – Jalan panjang Pilgub Kalsel 2020 telah berakhir. KPU Kalsel telah menetapkan Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMU) sebagai pemenangnya, Rabu (4/8).

BirinMU ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih sesuai surat keputusan KPU Kalsel Nomor 43/PL.02.7.Kpt/63/Prov/VIII/2021. Dalam waktu dekat pasangan itu bakal dilantik sebagai pemimpin Banua.

Lika-liku proses Pilgub Kalsel 2020 tentunya bisa dimasukkan dalam catatan sejarah perpolitikan di Bumi Lambung Mangkurat. Pasalnya, proses tak berlangsung singkat. Jika dihitung hampir makan waktu dua tahun.

Ini terjadi lantaran sengitnya persaingan antara dua pasangan calon. BirinMU sebagai petahana, dan Denny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D) sebagai penantang.

Lapor melaporkan di pengawas pemilu mewarnai proses Pilgub Kalsel kali ini. Jumlahnya pun tak sedikit. Dan yang paling sengit gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga berjilid-jilid.

Dari catatan, ada dua kali gugatan H2D yang masuk ke Mk. Gugatan pertama MK memutuskan pemungutan suara ulang di tiga Kabupaten dan kota yang dilaksanakan pada 9 Juni lalu.

Belum cukup, usai pemungutan suara ulang, H2D kembali melayangkan karena menduga adanya kecurangan dalam proses pemungutan ulang. Namun belakangan, MK menolak semua gugatan jilid II H2D dengan alasan ambang batas selisah suara lebih dari ketentuan.

Hingga akhirnya, KPU Kalsel menetapkan BirinMU sebagai pasangan calon terpilih dengan perolehan 871.123 suara atau 51,17 dari suara sah tadi siang.

Lantas bagaimana sikap BirinMU usai sengitnya pertarungan perpolitikan kali ini? Adakah upaya berkonsultasi terhadap partai-partai di seberangnya?

Sahbirin menangapi dengan santai pertanyaan itu. Pria yang akrab disapa Paman Birin menyatakan belum memikirkan hal itu. Namun yang pasti ujarnya, pembangunan daerah di periode keduanya harus dilakukan bersama.

“Ini sudah selesai, mungkin nanti kita lihat proses ke depan, yang jelas kita harus gerak bersama membangun Banua ini,” ujarnya usai acara penetapan di hotel Golden Tulip Banjarmasin.

Paman Birin mengakui, bahwa perjalanan perpolitikan dalam proses Pilgub Kalsel 2020 penuh dengan dinamika. Dan itu mau tidak mau harus dilalui.

Meski demikian, dia bersyukur sengitnya proses kontestasi tersebut telah berakhir dan berbuah manis bagi mereka.

“Badai itu pasti berlalu dan kita harus sampai kepada saat berbahagia karena pesta demokrasi telah usai dan kita harus membangun banua. Mudah-mudahan mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT,” katanya.

Lebih jauh pekerjaan rumah yanga harus segera diselesaikan adalah penanganan pandemi Covid-19. Mafhum, Kalsel juga termasuk daerah yang cukup tinggi penularannya. Bahkan, sejumlah daerah harus menetapkan PPKM berlevel.

“Langkah pertama nanti kami akan konsen ke masalah Covid-19. Kita harus bahu membahu, banting tulang melawan Covid-19 yang melanda wilayah kita. Satu tekad bersama gotong royong bahu membahu untuk kita menghadapi Covid-19,” pungkasnya.