Jalan Kartini Macet Parah, Warga Depok Keluhkan Angkot Ngetem Sembarangan

Warga Depok mengeluhkan Jalan Kartini, Depok Lama yang macet parah akibat sejumlah mobil angkutan kota (angkot) berhenti atau ngetem di dekat pintu keluar

Jalan Kartini, Depok mengalami macet parah imbas angkutan umum yang mengetem sembarangan dan ruas jalan yang sempit. Foto: apahabar.com/Sofian Faiq

apahabar.com, DEPOK - Warga Depok mengeluhkan Jalan Kartini, Depok Lama yang macet parah akibat sejumlah mobil angkutan kota (angkot) berhenti atau ngetem di dekat pintu keluar Stasiun Depok, Jumat (3/3) malam.

Pantauan apahabar.com, arus lalu lintas padat merayap imbas ruas jalan yang dihambat angkot yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan Kartini menuju arah Margonda, Depok.

Laju kendaraan tampak tersendat, terutama jalan dipenuhi kendaraan roda empat dan sepeda motor yang memenuhi jalan Kartini, Depok.

Baca Juga: Warga Depok Keluhkan Jalan Rusak, Pemkot Dianggap Ogah Perbaiki

Hal ini diperparah dengan ojek daring yang ikut memarkirkan kendaraannya di bahu jalan sekaligus para pejalan kaki yang hilir mudik menyeberang ke arah Stasiun Depok.

Menurut Fadil (21) mengaku kemacetan sering terjadi di dekat Stasiun Depok, khususnya di Jalan Kartini pada jam-jam tertentu. Namun hingga Jumat malam kemacetan tak terurai sehingga membuat para pengguna jalan geram karena dipicu angkot yang berhenti sembarang di ruas jalan Kartini, Depok.

"Ini udah sering macet sih kalo pagi paling bertabrakan sama anak-anak sekolah, kalo malam ya gini orang kantor banyaknya, apalagi ini banyak angkot yang negetem, makin parah macetnya", kata Fadil saat ditemui apahabar.com di Jalan Kartini, Depok, Jumat (3/3) malam.

Baca Juga: Kabel Semrawut di Sawangan Depok Membahayakan Pengguna Jalan

Ia menjelaskan bahwa ruas Jalan Kartini yang tak terlalu lebar dan tidak tersedianya lahan parkir atau transit bagi angkutan umum dan ojek daring memperparah macet yang mengular hingga ke arah Citayam.

Baca Juga: Pembangunan di Depok Timpang, Persoalan Laten Tak Kunjung Tuntas

Maka menurut pengemudi ojek daring, Hendra Irawan (46), ia beserta rekan seprofesinya membutuhkan shelter atau tempat menjemput penumpang yang memadai agar tak berdampak pada kemacetan di Jalan Kartini, Depok.

"Bukanya saya nggak mematuhi peraturan lalu lintas, shelter yang dulunya ada cuman bertahan sebentar doang, abis itu digusur jadi tempat makan," sebutnya.

"Memang dulu sempat ada shelter bagi ojek online, jadi tidak terlalu parah kemacetan yang terjadi," sambung dia.