Jaga Pertumbuhan Ekonomi 2022, Bahlil Lahadalia Pasang Target Investasi Sebesar Rp1.200 T

Target investasi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.200 T berdasarkan kualitas pemerataan pertumbuhan investasi.

Kementerian Investasi dan BPKM Bahlil Lahadalia. (Foto tangkapan layar)

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan BKPM menetapkan target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun 2022. Hal itu sebagai syarat untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

Menteri Investasi dan BPKM Bahlil Lahadalia menjelaskan sampai dengan Semester I tahun 2022, Kementerian Investasi sudah berhasil merealisasikan investasi sebesar 48,7 persen atau Rp584,6 triliun dari total target Rp1.200 triliun.  

“Kita harapkan di akhir tahun 2022, saya akan tunaikan Rp1200 triliun untuk ibu pertiwi,” tegasnya dalam Orasi Ilmiah di Universitas Hasanuddin yang disiarkan secara daring, Jumat (7/10).

Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,44 persen saat ini terdiri dari konsumsi rumah tangga sebanyak 53 persen, investasi 27 persen, ekspor impor dan belanja pemerintah.

Sejak tahun 2021, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Kementerian Investasi untuk bisa mendorong investasi yang berkualitas.

Salah satu ciri dari investasi berkualitas di antaranya perlu pemerataan pertumbuhan investasi di semua wilayah Indonesia. Termasuk perlunya keseimbangan antara penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Menurutnya pada 2021, Kementerian Investasi sudah berhasil memenuhi target investasi yang diberikan oleh Presiden Jokowi sebesar Rp901 triliun. Tidak hanya itu untuk PMA dan PMDN memiliki porsi seimbang. Seperti porsi PMA sebesar Rp454 triliun atau 50,4 persen dan PMDN sebesar Rp447 triliun atau 49,6 persen.

Adapun porsi investasi di sejumlah wilayah Indonesia juga mengalami pemerataan. Porsi investasi yang terealisasi di Pulau Jawa sebanyak Rp432,8 triliun, sedangkan di luar Pulau Jawa sebesar Rp468,2 triliun.

Jumlah porsi investasi 2021 tersebut, kata Bahlil, terimplementasikan menjadi 133.258 proyek dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.207.893 orang.

“Presiden memerintahkan pada kami jangan membangun Indonesia hanya Jawa centris tapi harus membangun Indonesia dari Aceh sampai Papua,” tutupnya.