Jadilah Pemilih Cerdas, Partisipasi Pemuda Mendominasi di Pemilu 2024 Kalsel

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banjar mendorong pemuda cerdas dalam memilih, pada Sarasehan Politik dalam rangka Harlah ke-50.

Sarasehan Politik oleh KNPI Banjar dalam rangka Harlah ke-50, di Martapura. Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

apahabar.com, MARTAPURA - Jumlah pemilih kaum muda mendominasi Pemilu 2024 di Kalsel. Mereka diharapkan berkontribusi pembangunan bangsa jadi lebih baik, dimulai dari memilih calon pemimpin.

Untuk itu, DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banjar mendorong pemuda cerdas dalam memilih, pada gelaran Sarasehan Politik dalam rangka Harlah ke-50, di Guest House Sultan Sulaiman Martapura, Senin (30/7/2023).

Bertema Partisipasi Pemilih Cerdas Pemilu 2024, menghadirkan empat narasumber yaitu Ketua KPU Kalsel Andi Tenri Sompa, Wahyudi Rifani dari akademisi, Ketua DPRD Banjar HM Rofiqi, dan Komisioner KPU Banjar Abdul Muthalib.

Tenri Sompa mengatakan, 1.766.289 pemilih atau 58,3 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) 3.025.220, adalah pemilih kalangan muda dari generasi Z dan milenial.

Pemilih di Kalsel berdasarkan usia. foto-KPU Kalsel

Menurutnya, kalangan muda sebagai kelompok strategis dan kreatif sangat diperlukan mendukung pemilu yang jujur, akuntabel, dan demokratis untuk melahirkan pemimpin berkualitas.

Tenri melanjutkan, dominasi pemilih muda turut mengubah pola dan strategi kampanye, dan banyak menggunakan media sosial.

"Pemuda sangat menentukan pemimpin masa depan. Oleh karenanya, jangan sampai terpancing informasi hoaks, hindari konten-konten provokatif, ujaran kebencian, dan sejenisnya. Delete. Jangan sampai ikut men-share," pinta Ketua KPU Kalsel.

Selaras, HM Rofiqi juga mengakui dulunya kontestasi pemilu didominasi kaum tua, kini mulai dikuasai pemuda.

"Zaman sekarang siapa saja punya peluang. Jokowi saja asalnya tukang mibel kini jadi presiden dua periode. Artinya, pemuda sekarang punya power menentukan Indonesia ke depannya mau seperti apa," ucap Rofiqi.

Adapun Wahyudi Rifani, ia mengingatkan pentingnya memposisikan diri sebagai pemilih cerdas, sebab ia menilai ada pergeseran fungsi wakil rakyat yang menjadi problem saat ini.

"Fungsi dewan kini mengalami pergeseran, bukannya sibuk mengurusi masyarakat tapi sibuk kepentingan partainya masing-masing. Ini problem," ucap Wahyudi.

Setidaknya, kata Wahyudi, ada tiga poin menempatkan diri sebagai pemilih cerdas. Pertama, tidak memilih atas dasar duit atau money politic.

"Kedua, pastikan calon yang akan dipilih punya kecakapan dan dapat diandalkan menyampaikan aspirasi agar kehidupan bernegara ini berjalan dengan baik," kata Wahyudi.

Ketiga, memilih wakil rakyat yang punya integritas, amanah mengemban tugas dari rakyat. Terlebih, menurutnya saat ini istilah wakil rakyat sering diplesetkan, akibat pejabat yang tidak punya integritas.

"Kalau tujuan bernegara membangun kehidupan masyarakat yang sejahtera itu sudah diwakilkan oleh mereka kesejahteraannya, kalau tujuan bernegara hidup aman dan sentosa maka sudah diwakilkan oleh wakil rakyat aman dan sentosanya," ucap Wahyudi tertawa.

Sementara, Komisioner KPU Banjar Abdul Muthalib menambahkan, bahwa sebagai pemilih cerdas pastikan dulu bahwa ia sendiri sudah terdaftar sebagai pemilih dan saat memilih pastikan suaranya sudah sah sesuatu aturan.

Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari kalangan pelajar, perwakilan organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, tokoh pemuda dan lainnya.

Dibuka resmi oleh Bupati Banjar H Saidi Mansyur. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi KNPI dan mengucapkan selamat Harlah ke-50.

Menurutnya, KNPI Banjar punya kader beragam dari berbagai kalangan dan punya loyalitas, diharapkan membantu pembangunan daerah.

Menurut Saidi, pemuda punya idealis sendiri dalam memilih pemimpin, tak jarang pemuda punya pilihan berbeda dalam satu keluarga.

"Oleh karenanya pemuda harus punya pengetahuan yang baik tentang politik. Gagasan dan ide calon pemimpin diharapkan jadi opsi bagi pemuda untuk memilih," tandas Saidi.

Ketua KNPI Banjar Rahmat Saleh mengatakan tujuan kegiatan ini guna memberi pemahaman kepada pemilih pemula dan pemuda tentang politik, agar turut memberikan peran positif pada pesta demokrasi 2024.

"Kaum muda punya peran penting dalam kontestasi pemilu dan pilkada, diharap berkontribusi melahirkan pemimpin yang berkualitas punya legitimasi untuk pembangunan bangsa lebih baik lagi," ucap Rahmat Saleh.