Kalsel

Jadi Langganan Karhutla, Warga Manarap Bersyukur Turun Hujan

apahabar.com, KERTAK HANYAR – Warga Manarap, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, merasa bersyukur hujan mulai mengguyur di…

Wilayah Manarap mengalami dua masalah jika musim kemarau terjadi, kebakaran lahan dan sungai mengering membuat ikan-ikan mati mengeluarkan bau busuk menyengat. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

apahabar.com, KERTAK HANYAR – Warga Manarap, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, merasa bersyukur hujan mulai mengguyur di daerah itu.

Sepanjang musim kemarau berlangsung, daerah Manarap mendapati beberapa masalah seperti adanya kebakaran lahan dan mengeringnya air sungai kecil yang ada di wilayah tersebut.

Pada musim kemarau, akibat kebakaran lahan warga pun dikepung asap, di mana wilayah Manarap sendiri didominasi lahan persawahan yang ketika musim kemarau muncul beberapa titik api menimbulkan kepulan asap.

“Syukur alhamdulillah sekarang sudah mulai turun hujan meski tidak lama. Setidaknya mengurangi kepulan asap akibat kebakaran lahan,” sebut Sarbani, salah seorang warga, Rabu (23/10), kepada apahabar.com.

Selain asap, dampak yang muncul akibat kemarau di Manarap adalah aliran air sungai kecil di Jalan Handil Tiga yang mengering.

“Kalau lagi kering begini biasanya ikan sungai mati dan memunculkan bau bangkai ikan yang membusuk. Baunya sangat menyengat dan menganggu penciuman bila kita melintas di sepanjang jalan di sini,” imbuhnya lagi.

Oleh dua hal ini, warga berharap jika musim kemarau terjadi, ada langkah penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Manarap, sehingga bisa mencegah dampak asap muncul di kawasan tersebut.

“Mungkin bisa diadakan sosialisasi oleh pemerintah daerah kepada warga untuk mencegah karhutla terjadi di kawasan sini,” ujar Nawar, warga lainnya.

Baca Juga:Kunker DPRD Banjarmasin, Sukhrowardi: Sarana Tambah Wawasan

Baca Juga:Teror Kabut Asap Kiriman, Ibnu Sina Kerahkan Bala Bantuan

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Fariz Fadhillah