Jadi Korban Perampokan, Wali Kota Blitar Beberkan Kronologi Kejadian

Wali Kota Blitar Santoso mengungkapkan kronologi perampokan yang terjadi di rumah dinasnya di Kota Blitar, Senin (12/12).

Wali Kota Blitar Santoso. (Foto: Kompas.com)

apahabar.com, JAKARTAWali Kota Blitar Santoso mengungkapkan kronologi perampokan yang terjadi di rumah dinasnya di Kota Blitar, Senin (12/12).

Saat kejadian, dirinya mengaku baru bangun tidur sehingga masih dalam keadaan sadar dan tidak sadar. Dalam kondisi tersebut, pelaku tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan membekap dirinya beserta istri.

"Saya disuruh tengkurap, mulut di lakban, mata juga begitu. Saya tengkurap menghadap timur dengan tangan di borgol," jelasnya seperti dilansir Antara, Selasa (13/12).

Baca Juga: Aneh, Pelaku Pencurian dan Penyekapan Wali Kota Blitar Pakai Mobil Pelat Merah

Saat kejadianya ia mengaku kaget. Istrinya juga disekap, disuruh berdiri menghadap arah utara. Pelaku meminta dirinya menunjukkan brankas. 

Ia mengaku tidak mempunyai brankas. Selama ini, dirinya tidak pernah menyimpan uang banyak di dalam rumah. 

Para pelaku sempat kesal karena dirinya tidak segera menunjukkan brankas. Bahkan, pelaku mengancam akan melukai istrinya jika permintaan tidak dituruti. 

Hingga akhirnya, ia meminta agar pelaku membuka almari. Mereka kemudian mengacak-acak isi almari dan membawa uang yang ada. Selain itu, perhiasan milik istrinya juga dibawa seperti kalung serta cincin.  

Dirinya juga tidak begitu jelas wajah para pelaku yang merampok itu. Dirinya hanya ingat salah satunya membawa parang sepanjang sekitar 40 sentimeter.

"Saya tengkurap dan dilakban. Sekilas kalau senjata api saya tidak (begitu jelas), yang saya lihat salah satunya bawa parang sekitar 40 sentimeter," kata dia.

Baca Juga: Wali Kota Blitar Santoso dan Istri Disekap, Uang Rp400 Juta dan Perhiasan Digondol Pencuri

Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso disatroni perampok pada Senin (12/1) sekitar hampir subuh. Dalam kasus itu, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang masuk ke area rumah dinas dan menyekap tiga Satpol PP Kota Blitar yang bertugas.

Saat kejadian, pelaku juga sempat merusak decoder CCTV. Pelaku membawa kabur uang tunai dan perhiasan senilai sekitar Rp400 juta. Hingga kini, Polda Jatim dengan Polres Blitar Kota masih mengusut kasus tersebut.