Habar Viral

Jadi Ejekan di Medsos, Kota Depok Raih WTP 12 Kali Berturut

Meski kerap dirundung di media sosial, Kota Depok membuktikan masih adanya transparansi dan akuntabilitas di sektor keuangan. Buktinya, De

Pemkot Depok telah menyelesaikan revitalisasi trotoar di pusat kota Jalan Margonda. Meski begitu, hal tersebut belum mampu menyelesaikan salah satu persoalan laten yakni kemacetan di kawasan tersebut. (Foto: Liputan6)

apahabar.com, DEPOK - Meski kerap dirundung di media sosial, nyatanya Kota Depok telah 12 kali berturut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat.

Selain kerap viral dimedia sosial dengan hal-hal lucu dan unik, penghargaan WTP yang sudah diraih sebanyak 12 kali berturut-turut ini dianggap sebagai bukti masih adanya transparasi dan akuntabilitas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2022. Depok bahkan meraih nilai tertinggi dari lima kabupaten atau kota yang menerima LKPD di Auditorium Kantor BPK Perwakilan Jabar, Jumat (12/05).

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono yang menerima LHP atas LKPD TA 2022 dari Kepala BPK RI Perwakilan Jabar Paula Henry Simatupang mengatakan BPK sudah memberi penilaian yang objektif berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap LKPD TA 2022.

Baca Juga: Sempat Dikira Perempuan, Ternyata Mayat Tanpa Kelamin di Depok Laki-laki!

Menurutnya, penilaian tersebut menjadi bentuk apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah serta bukti adanya transparansi dan akuntabilitas atas LKPD TA 2022.

“Saya bangga memiliki aparatur sipil negara (ASN) dan para kepala dinas atau badan yang berkinerja baik, bagus dan keren,” kata Imam usai menerima LHP atas LKPD TA 2022.

Opini WTP ke-12 yang sudah diraih Kota Depok secara berturut-turut adalah hasil profesionalisme kerja dan kekompakan ASN bersama Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah.

Baca Juga: PAN Depok Optimis Mampu Merebut 7 Kursi Legislatif pada Pemilu 2024

Semua hasil yang didapat menurutnya merupakan kontribusi dari seluruh Perangkat Daerah (PD). Termasuk, Badan Keuangan Daerah (BKD) dan Inspektorat yang terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan keuangan yang diberikan setiap PD.

"Semoga hal ini terus dijaga dan semakin ditingkatkan. Termasuk hasil kerja sama yang baik pastinya dengan teman-teman DPRD Kota Depok. Terima kasih semua, terima kasih warga Depok," ungkapnya.

Baca Juga: Atlet Kota Depok Sumbang Medali Emas Cabor Atletik di SEA Games 2023

Sementara itu, Kepala BPK Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jabar, Paula Henry Simatupang mengatakan pemeriksaan yang dilakukan BPK bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan.

"Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan oleh masing-masing pemerintah kabupaten dan kota untuk mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan daerah agar lebih transparan dan akuntabel," ungkapnya.

Dalam penilaian LHP atas LKPD TA 2022, Kota Depok berhasil meraih nilai 88, disusul Kabupaten Bandung dengan nilai 78. Kemudian, Kabupaten Sukabumi dengan nilai 79, Kabupaten Purwakarta dengan nilai 74 dan terakhir Kabupaten Majalengka dengan nilai 72.

Baca Juga: Animo Tinggi Warga Depok Sambut Mudik Gratis

Seperti diketahui, Kota Depok kerap menjadi bahan ejekan di media sosial, berdasar informasi yang dihimpun apahabar.com dari berbagai sumber, di Kota Depok sempat viral kemunculan pocong, kuntilanak di pohon nangka, tuyul, vampir, dan kolor ijo.

Belum lagi fenomena babi ngepet dan babi ngepet reborn. Babi ngepet 2021 bukanlah pertama kalinya gempar pesugihan di Kota Depok. Sebelumnya pada 2008 sudah ada kasus serupa.

Ayu Ting Ting juga kerap ditunjuk sebagai “wajah” Kota Depok, mungkin karena logatnya yang kental, atau jiwanya yang terinternalisasi nilai-nilai ke-Depok-an.

Baca Juga: Terik Matahari di Depok Bisa untuk Goreng Telur, BMKG: Gejala Peralihan Musim

Tidak hanya itu, Depok juga sempat ada yang mengaku nabi, Ahmad Musadeq pernah begitu terkenal namanya setelah mendirikan sebuah organisasi bernama Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara). Bahkan ada juga Winardi yang mengaku mendapat wahyu atau petunjuk melalui mimpi, kemudian mengaku sebagai Imam Mahdi.

Keunikan hingga berujung viralnya Depok di media sosial juga sempat melibatkan wali kota Depok. Pasalnya, lampu merah di Depok pernah tidak sesederhana di kota lain. Ada sebuah lagu dan nasihat dari wali kota untuk warganya tercinta. Peristiwa ini pernah jadi kabar nasional dan mengundang kritik lantaran ada nyanyian atau tidak, tidak ada pengaruhnya dengan kemacetan.