Indonesia Open 2023

Jadi Ajang Race To Olympic, Indonesia Open 2023 Bakal Dipenuhi Pemain Dunia

Indonesia Open 2023 dipastikan menjadi turnamen level BWF Super 1000 pertama yang masuk Race to Olympic 2023 Paris.

Daniel Marthin, Gregoria, Armand Darmadji, Siti Fadia dan Jonatan Christie hadir dalam konferensi pers jelang Indonesia Open 2023, Senin (12/6). (Foto: dok.pbsi)

apahabar.com, JAKARTA - Indonesia Open 2023 dipastikan menjadi turnamen level BWF Super 1000 pertama yang masuk race to Olympic 2023 Paris.

Dalam turnamen yang bakal berlangsung 13-18 Juni ini, seluruh atlet bulutangkis unggulan dunia dipastikan tampil demi mengejar poin olimpiade. Hal ini disampaikan langsung oleh ketua panitia Indonesia Open 2023 Armand Darmadji.

"Indonesia Open 2023 jadi turnamen super 1000 pertama yang masuk race to olympic 2024. Tentunya pasti semua pemain maksimal dan ngotot untuk menang di kejuaraan ini karena poinnya diperoleh," terang Armand pada konferensi pers yang berlangsung di Istora, Senayan, Jakarta, Senin (12/6).

"Para pemain nomor satu dunia masing-masing sektor akan hadir untuk ikut Indonesia Open 2023.

Baca Juga: Indonesia Open 2023 Bakal Jadi yang Terakhir di Istora Senayan

Viktor Axelsen sudah hadir di Jakarta sejak Jum'at, Chen qingchen/Jia Yifan yang akan turun di WD, Siwei/Yaqiong di XD sudah hadir dan siap meramaikan Indonesia Open," lanjutnya.

"Begitu juga seluruh pemain dari Pelatnas PBSI telah dipastikan akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya di Indonesia Open," tambahnya.

Untuk turnamen level BWF Super 1000 sendiri, hanya terdapat diempat negara. Tentunya menurut Armand, ini merupakan kesempatan bagi para atlet untuk bisa mulai merebut poin sebanyak-banyaknya agar bisa tampil di Olimpiade 2024 Paris.

Baca Juga: Singapura Open 2023: Ginting Sukses Pertahankan Gelar

"Hanya ada empat Super 1000 (China, Malaysia,Indnesia dan All England). Ini kesempatan pertama untuk dapat poin terbaik," terang Armand.

Secara keseluruhan, jumlah atlet yang bakal tampil pada turnamen dengan total hadiah sebesar 1,3 juta dolar AS atau hampir mencapai 20 Miliar Rupiah ini sebanyak 240 atlet dari 20 negara peserta.