Pemilu 2024

Isu Retak hingga Reshuffle Menteri, NasDem: Dukungan dari 10 Tahun Lalu

Presiden Joko Widodo merespons terkait hubungannya dengan Partai NasDem biasa saja.

Saan Mustopa. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo merespons terkait hubungannya dengan Partai NasDem biasa saja. Padahal, NasDem menunggu komunikasi mesra keduanya. 

"Kita sih berharap komunikasi Pak Surya dan Pak Jokowi cepat terealisasi. Jika memang Pak Jokowi menganggap hubungannya biasa-biasa saja, ya bisa secepatnya komunikasi," ujar Ketua DPW Partai NasDem, Saan Mustopa pada awak media, Selasa (16/5).

Baca Juga: Teka-Teki Cawapres Anies, NasDem: Bukan Ditentukan Partai!

Menurutnya bagaimanapun keduanya telah berkomunikasi dan saling mendukung sejak 10 tahun lalu pada periode pertama Jokowi.

"NasDem melalui Pak Surya yang pertama memberikan dukungan, begitu juga diperiode kedua. Jadi semoga proses yang terjalin bisa kembali seperti semula," tuturnya.

Baca Juga: Klaim Punya Hubungan Baik dengan PDIP, NasDem Janji Kawal Pemerintah hingga 2024

Sebelumnya, Jokowi sengaja tidak mengundang perwakilan NasDem di Istana Merdeka yang diduga sebagai desakan untuk mundur secara tidak langsung.

"NasDem tetap komitmen untuk mendukung Pak Jokowi sampai akhir periode, sesuai komitmen awal NasDem," tutup Saan. 

Baca Juga: Incar 100 Kursi Senayan, NasDem Klaim Akomodir Caleg Wanita

Ia berkata bahwa tidak diundangnya NasDem dalam konteks membicarakan koalisi Pemilu mendatang, bukan jalannya pemerintahan kedepan.

"Terlibatnya Menteri NasDem di KTT ASEAN mengartikan posisi NasDem dalam konteks pemerintahan masih tetap ada," tegasnya.

Reshuffle Menteri

Jokowi juga sebelumnya menyampaikan terdapat kemungkinan posisi menteri NasDem yang akan di-reshuffle.

"Soal posisi Menteri, kita selalu menghargai hak prerogatif Presiden. Kita serahkan sepenuhnya ke Presiden, karena memiliki banyak pertimbangan yang objektif, bukan subjektif," pungkasnya.