Kalsel

Isu Rekonstruksi Kebakaran di MAN 1 HST Merebak, Warga Padati Gerbang Sekolah

apahabar.com, BARABAI – Antusias warga di sekitar MAN 1 Hulu Sungai Tengah (HST) ingin menyaksikan jalannya…

Tim Forensik Bareskrim Polri tengah menyelidiki salah satu sudut bangunan sekolah yang terbakar di Barabai, Kabupaten HST, Rabu (5/2) siang. Foto-apahabar.com/Lazuardi

apahabar.com, BARABAI - Antusias warga di sekitar MAN 1 Hulu Sungai Tengah (HST) ingin menyaksikan jalannya rekonstruksi oleh Sat Reskrim Polres HST, membuat pihak sekolah memberlakukan buka-tutup pintu gerbang sekolah, Senin (24/2) sekitar pukul 17.00 Wita. Warga penasaran dengan terjadinya kebakaran yang menimpa sekolah tersebut.

Dari pantauan apahabar.com, para siswa dipulangkan satu jam lebih awal, yakni pukul 15.00 wita. Sedangkan jam pelajaran siswa MAN 1 HST pada hari biasa berakhir pukul 16.00 Wita.

Informasi dihimpunapahabar.com, pihak sekolah dan warga mendapat kabar bahwa jajaran Polres HST khususnya Sat Reskrim akan menggelar rekonstruksi kasus kebakaran yang menimpa sekolah itu pada Kamis (20/2) lalu.

Lama ditunggu, sekitar pukul 17.30 Wita, tiga anggota Polres HST berkendara memakai style hitam putihserta sebuah mobil nampak beriringan memasuki kawasan Masjid Agung Riyadus Shalihin, sebelah MAN 1 HST. Namun tidak berlangsung lama, para anggota tersebut pun kemudian berlalu begitu saja.

Tim Forensik Bareskrim Polri tengah menyelidiki salah satu sudut bangunan sekolah yang terbakar di Barabai, Kabupaten HST, Rabu (5/2) siang. Foto-apahabar.com/Lazuardi

Pemandangan itu pun menjadi perhatian warga yang berkerumun di kawasan MAN 1 HST. Ada apa?

Dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapp, Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono menepis adanya rekonstruksi itu.

“Gak benar itu, kami hanya berencana mengecek CCTV dan TKP,” kata Kasat singkat.

MAN 1 HST hingga saat ini masih menyita perhatian publik. Sebab pada Februari ini saja, sudah terjadi dua kali kebakaran. Dari TKP ditemukan barang-barang yang mencurigakan.

Polres HST pun meminta dukungan Tim Labfor Bareskrim Polri, Surabaya untuk menyelidiki musibah kebakaran yang menimpa sejumlah sekolah di wilayah hukumnya.

Saat ini, isu sabotase tersiar di masyarakat terhadap musibah kebakaran di MAN 1 HST. Hal itu dikuatkan dengan adanya motif serupa yang nyaris menimpa dua sekolah dasar, SDN 1 dan 2 Barabai Timur. Pada keduanya juga ditemukan benda-benda mencurigakan, serupa pada MAN 1 HST.

Diberitakan media ini sebelumnya, MAN 1 HST dilanda kebakaran hebat pada, Senin (3/2) lalu. 9 ruangan hangus terbakar.

Kejadian itu hampir terulang pada Kamis (20/02) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita. Beruntung, seorang guru, Darwis dan penjaga sekolah, Yunus mendapati kobaran api di dinding 2 kantin sekolah.Mereka berhasil memadamkan api yang sempat membakar dinding kantin.

Ada tiga titik api yang ditemukan pihak sekolah pada hari itu. Pertama di kantin yang menyatu dengan rumah Darwis. Kedua, di kantin belakang ruang sekolah. Siang harinya, pihak sekolah menemukan lagi gorden yang ujungnya bekas terbakar dan masih terpasang di ruang guru.

Sementara itu, dua alumni MAN 1 HST, Edy dan Ucok yang menginap di ruang pramuka, usai menyusun acara tahunan mendapati orang tak dikenal keluar dari area sekolah sekitar pukul 04.15 Wita. Bahkan orang itu sempat memasuki ruang pramuka yang sedang diisi para alumni untuk menyusun agenda tahunan.

"Waktu itu masih banyak pemadam, saya berpapasan dengan orang yang memakai topi hitam, jaket biru malam dan memakai sepatu serta membawa laptop," kata Edy.

Saat berpapasan dengan Edy, orang tersebut langsung menyerahkan laptop ke tangan Edy.

"Nih amankan barang buhan kam (Ini amankan barang kalian, red)," kata Edy menirukan ucapan orang tersebut.

Sayangnya Edy tak sempat mengenali wajahnya. Tapi sang rekan, Ucok rupanya berhasil mengenali ciri-ciri sosok misterius itu hingga berhasil menciduknya di sebuah warung makan di Jalan Antasari, Barabai, sekitar pukul 06.00 Wita.

"Dari jauh terlihat dia berjalan. Saya dengan tiga orang menyisir jalan dan ketemu orang itu sedang duduk di warung makan family. Kami bawa dia," ujar Ucok.

Kejadian itu pun dilaporkan pihak sekolah ke Polres HST. "Dari yang saya dengar, saat Polisi menanyai orang itu, dia mengaku dari Palangkaraya mau ke Banjarmasin. Dia juga mengaku pernah di penjara selama 10 bulan akibat dituduh membakar rumah orang," kata Ucok.

Atas kejadian ini, kuat dugaan ada unsur kesengajaan oleh orang tak bertanggung jawab. Mengingat pada 3 titik kebakaran di sekolah tersebut ditemukan bahan mudah terbakar, seperti gayung plastik berwarna merah muda, sepasang sepatu, dan karpet.

Diduga bahan-bahan itu merupakan media untuk membakar dua bangunan kantin di MAN 1 HST.

Kejadian itu persis dengan kejadian di dua sekolah dasar. Yakni SDN 1 dan 2 Barabai Timur yang letaknya berseberangan.

Sat Reskrim Polres HST saat ini masih melakukan penyelidikan musibah kebakaran yang menimpa MAN 1 di Barabai.

Satreskrim juga mengirim benda mencurigakan ke Labfor Mabes Polri di Surabaya. Benda-benda itu berupa gayung, sepatu, tempat sampah, karpet dan gorden bekas terbakar.

“Kami kirimkan benda-benda itu ke Labfor untuk diselidiki. Untuk hasil forensik musibah kebakaran sekolah yang sebelum-sebelumnya juga belum keluar hasilnya. Kita masih menunggu itu,” kata Kasat Reskrim AKP Dany Sulistiono ditemuiapahabar.comdi Makopolres HST, Jumat (21/2) sore.

"Kami tidak ingin menduga-duga. Yang jelas, kami masih mendalami kasus ini melalui serangkaian penyelidikan. Beri kami waktu,” tegas Dany.

Baca Juga:Kebakaran MAN 1, Polres HST Kirim Lagi Benda Misteri ke Labfor Mabes Polri

Baca Juga:Kebakaran Toko Bangunan di Anjir, Polisi Amankan Kabel Kawat

Reporter HN LazuardiEditor: Muhammad Bulkini