Kalsel

Isu Perusakan Masjid di Minahasa Utara, Warga Banjarmasin Diminta Tak Terpancing

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga Banjarmasin diminta tak terpancing oleh isu perusakan sebuah ‘musala’ di Minahasa Utara….

Diduga terjadi salah paham yang memicu perdebatan antara kelompok warga yang salah satunya menggeruduk sebuah tempat yang diduga masjid atau musala di Minahasa Utara, Sulawesu Utara. Foto-Antara

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga Banjarmasin diminta tak terpancing oleh isu perusakan sebuah ‘musala’ di Minahasa Utara.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banjarmasin merespons cepat dugaan peristiwa perusakan Masjid Alhidayah di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung. Sebuah pertemuan digelar Jumat (31/1) siang.

Baca Juga: Ups, Kakek di Banjarbaru Juga Ikutan Nikah di Tanggal Cantik 02-02-2020

“Kejadian ini tak akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat Banjarmasin. Dan, ini merupakan tanggung jawab bersama,” ucap KetuaFKUB Banjarmasin, Masykur, di sela kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama.

Menurutnya, peristiwa di Sulawesi Utara bukan tindakan perusakan masjid ataupun musala, melainkan tempat pertemuan umat muslim.

“Itu hanya tempat pertemuan umat Muslim. Bukan masjid ataupun musala,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, sinergitas seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin sangat penting.

“Pasca-forum ini, maka seluruh perwakilan harus menyampaikan hasil kepada para pemuka agama lain,” tegasnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Banjarmasin agar selalu menjaga kondusifitas bersama.

Kemudian, jangan sampai terpancing dengan isu-isu di media sosial yang belum teruji kebenarannya.

“Tak perlu direspons secara berlebihan. Semoga hasil dari pertemuan ini bisa disampaikan kepada masing-masing umat beragama. Apalagi FKUB sebagai representasi agama di Banjarmasin,” cetusnya.

Waspadai Ancaman

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banjarmasin merespons cepat dugaan peristiwa perusakan Masjid Alhidayah di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung dengan menggelar pertemuan, Jumat siang. Foto-apahabar.com/Robby

Adapun, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sumarto menjamin situasi Kamtibmas di Banjarmasin masih terkendali.

Meski begitu, seluruh pihak mesti terus melakukan antisipasi. Mengingat, Banjarmasin dinilai sebagai sasaran kejahatan konvensional.

“Banjarmasin ini tak terlalu luas. Dan, penduduk hanya kurang lebih 700 ribu jiwa. Tapi dalam bahasa intelijen, Banjarmasin merupakan sumber ancaman,” tegasnya.

Sepanjang 2019 silam, terdapat 100 aksi demonstrasi di Banjarmasin. Bukan tanpa alasan, karena seluruh instansi pemerintahan berada di Banjarmasin.

“Oleh sebab itu, peran pemuda juga dinilai sangat penting untuk menjaga kerukunan umat beragama di Banjarmasin,” pungkasnya.

Baca Juga: WNA Asal China di Kalsel Bebas Bepergian

Reporter: Muhammad Robby Editor: Fariz Fadhillah