Tak Berkategori

Isu Corona Tak Berimbas Terhadap Bisnis Perhotelan di Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Isu virus corona rupanya tak terlalu berdampak signifikan terhadap geliat bisnis perhotelan di…

Ilustrasi hotel. Foto-Agoda

apahabar.com, BANJARMASIN - Isu virus corona rupanya tak terlalu berdampak signifikan terhadap geliat bisnis perhotelan di Banjarmasin.

“Sejauh ini tak terlalu berdampak terhadap tingkat kunjungan. Semoga jangan sampai,” ucap General Manager Fave Hotel Banjarmasin, Devy Antonius Malo kepadaapahabar.com,Rabu (4/3) siang.

Kunjungan dinilai masih relatif aman. Bahkan, per Februari 2020 kemarin, kata dia, okupansi Fave Hotel Banjarmasin mencapai 75 persen dengan lama menginap sekitar 1-2 hari. “Ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya,” bebernya.

Meskipun, sambung dia, secara year or year (yoy) mengalami penurunan sebesar 3,5 persen.

Sejauh ini, wisatawan asal Kalimantan Selatan masih mendominasi kunjungan di Fave Hotel Banjarmasin dibandingkan daerah lainnya. “Kalsel masih mendominasi yaitu sekitar 60 persen,” katanya.

Sementara itu, Public Relation Mercure Banjarmasin, Gusti Aulia mengatakan isu virus corona tak berdampak terhadap tingkat kunjungan di Mercure Banjarmasin. “Ya, sejauh ini biasa saja. Tak terlalu berdampak,” bebernya.

Meski begitu, ia tetap melakukan antisipasi terhadap virus mematikan tersebut. Bahkan, mereka memeriksa setiap pengunjung yang masuk menggunakan thermal scanner.

“Awalnya pengunjung tak mau diperiksa, namun setelah diberikan pemahaman, maka mereka mengerti,” pungkasnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Manajemen Golden Tulip Galaxy Hotel Banjarmasin. “Alhamdulillah, sejauh ini tidak berimbas signifikan. Tingkat kunjungan sekitar 67 persen,” pungkas Marcom Golden Tulip Galaxy Hotel Banjarmasin, Arief Rizaldi.

Baca Juga: Awal Tahun, Tingkat Hunian Hotel Bintang 5 di Kaltim Turun

Baca Juga: Sempat Menguat, Saham China Turun Rabu Pagi Ini

Baca Juga: Sempat Terkoreksi, Rupiah Rabu Pagi Menguat

Baca Juga: Hingga 2024, Segini Investasi yang Dibutuhkan PLN

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif