Batik Mendunia

Istana Berbatik, Semangat Menjaga Budaya Indonesia Makin Mendunia

Batik sebagai warisan budaya Indonesia kian menawan dunia internasional. Keindahannya yang mengatasi batas membuatnya digemari lintas generasi.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat mendampingi Sandiaga Uno dalam rapat untuk gelaran Istana Berbatik di Istana Negara. Foto: Humas Kemenparekraf)

apahabar.com, JAKARTA - Batik sebagai warisan budayaIndonesia kian menawan dunia internasional. Keindahannya yang mengatasi batas membuatnya digemari lintas generasi. Bahkan milenial ikut mempopulerkannya.

Memperkuat keyakinan itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menggelar acara bertajuk 'Istana Berbatik' di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (1/10) pukul 19.00 Wib. 

“Gelaran Istana Berbatik itu bukan sekedar seremonial dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, tapi pesannya itu tadi, akan makin menunjukkan Indonesia kaya akan warisan budaya,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo di Jakarta, Jumat (29/9).

Baca Juga: Kerajinan Batik, Presiden: Perajin Perlu Inovasi untuk Perkuat Ekspor

Acara Istana Berbatik akan melibatkan 500 orang yang dalam peragaan (fashion show) batik Nusantara. Mereka datang dari berbagai kalangan mulai dari pejabat negara, petinggi kementerian, public figure, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, bahkan para duta besar (dubes) negara-negara sahabat.

“Karena itu, kegiatan Istana Berbatik akan sangat menarik untuk disaksikan, dengan ciri khas masing-masing, baik dari kerajaan maupun dubes-dubes itu. Belum lagi keterlibatan para desainer-desainer ternama. Selain ada 500-an lebih peraga busana yang terlibat, juga akan ada 3000-an tamu undangan yang hadir,” ungkap Angela.

Istana Berbatik menjadi momen penting untuk semakin meneguhkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, yang telah diakui dunia melalui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) pada 2 Oktober 2009 silam.

“Adanya Istana Berbatik itu, diharapkan akan membuktikan keberpihakan pemerintah pada perajin batik terutama UMKM ekonomi kreatif (ekraf). Event itu juga sebagai ajang promosi ke dunia untuk meningkatkan konsumsi batik baik di dalam maupun luar negeri,” bebernya.

Baca Juga: Pameran Seni Batas Titik, Sajikan Karya Batik dari Perupa Magelang

Pemerintah, lanjut Angela akan terus melakukan promosi, mengingat ekspor batik Indonesia pada 2022 sudah mencapai US$64,506 juta dan diharapkan bisa meningkat 30 persen atau mencapai US$100 juta dolar Amerika pada 2023 ini.

Dukungan BUMN

BUMN turut mendukung kelestarian batik. Mereka selalu terlibat baik secara materil maupun non materil, sehingga berbagai kegiatan di dalam dan luar negeri terkait batik sukses terlaksana.

“Upaya-upaya kolaboratif itu kini mulai berbuah manis, anak-anak muda hingga desainer-desainer ternama dunia sudah populer dengan batik Indonesia. Bukan hanya dipakai pada acara-acara formal, tapi batik sudah menjadi kekayaan busana dunia yang bisa dipakai kapan saja,” kata Wamenparekraf Angela.

Ungkapan dukungan juga disampaikan Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari. Ia tegas berkomitmen mendukung kemajuan kegiatan-kegiatan pengembangan budaya bangsa sekaligus pelaku UMKM.

“Kita mengetahui bahwa industri batiknya perlu dibantu, karena begitu beragamnya batik nusantara maka citra dan reputasi perlu dibangun dan dikuatkan, maka lewat BUMN Injourney dengan mengelola Sarinah, batik nusantara menjadi salah satu fokus promosinya,” kata Rabin.

Baca Juga: Batik Complongan, Batik Khas Indramayu dengan Ciri Khusus

Dalam rangkaian Istana Berbatik nanti, Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN, pejabat eselon I dan II serta sejumlah direksi BUMN akan turut menjadi peraga busana batik di Istana Negara.

“Ke depan, BUMN akan semakin banyak terlibat dalam pemberdayaan UMKM batik hingga citra dan brand batik Indonesia terus mendunia. Misalnya lewat pendanaan-pendanaan serta dukungan promosi, akses pemasaran dan lainnya,” jelas Rabin.

Dengan kolaborasi antar kementerian itu, diharapkan industri batik bisa mengakses pasar ke luar negeri dengan mudah. BUMN bisa mendukung rumah-rumah UMKM batik dan membinanya untuk terus tumbuh.