News

Israel Hentikan Penyelidikan Perkara Ricuh di Pemakaman Jurnalis Al Jazeera

apahabar.com, TEL AVIV – Kepolisian Israel menghentikan penyelidikan perkara kericuhan yang sempat terjadi ketika pemakaman wartawan…

Prosesi pemakaman Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh. Foto-BBC World

apahabar.com, TEL AVIV – Kepolisian Israel menghentikan penyelidikan perkara kericuhan yang sempat terjadi ketika pemakaman wartawan Al Jazeera keturunan Palestina berkebangsaan Amerika Serikat, Shireen Abu Akleh.

Penyelidikan internal itu ditutup tanpa adanya temuan apapun.

Dilansir detikcom dari AFP, Jumat (17/6) pihak kepolisian Israel sempat melakukan penyelidikan internal terkait kericuhan yang terjadi saat pemakaman Jurnalis Al Jazeera tersebut.

Dalam insiden ini, peti mati reporter veteran itu hampir dijatuhkan ketika polisi menyerang para pelayat jenazah.

Meski demikian, pihak berwenang Israel tetap menyalahkan pengunjuk rasa Palestina atas kericuhan tersebut.

“Kami tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap gambar-gambar kasar ini dan kami harus menyelidiki sehingga peristiwa sensitif dari perintah ini tidak diganggu dengan kekerasan oleh para perusuh,” ucap Komandan polisi Kobi Shabtai.

“Polisi di bawah instruksi saya menyelidiki untuk menilai tindakan pasukannya di lapangan untuk menarik kesimpulan dan meningkatkan kemajuan operasional dalam acara semacam ini,” lanjutnya.

Meski penyelidikan sudah dihentikan, seorang juru bicara polisi Israel memastikan hasil penyelidikan terkait kericuhan itu telah disampaikan kepada menteri pekerjaan umum.

Untuk diketahui, Shireen, yang bekerja untuk Al Jazeera, ditembak mati Rabu (11/05) ketika meliput penggerebekan Israel di kota Jenin.

Pembunuhan itu menimbulkan kecaman luas, dengan Israel dan Palestina saling menyalahkan.

Otorita Palestina dan Al Jazeera menyatakan Shireen ditembak mati oleh pasukan Israel, sementara Israel mengatakan tidak bisa memastikan apa yang terjadi dan bahwa wartawati ditembak oleh warga Palestina.

Laporan Israel juga menyebutkan kemungkinan “beberapa peluru” ditembak oleh seorang tentara ke “arah teroris yang melepaskan tembakan ke kendaraannya”.

Palestina menolak permintaan Israel untuk melakukan penyelidikan bersama dengan mengatakan mereka tidak percaya Israel. Kedua belah pihak melakukan penyelidikan masing-masing.