Kekerasan Aparat

IPW Tangkis Klaim Polri: Korban Pulau Rempang Pingsan hingga Traumatik

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyoroti bantahan Polri soal adanya korban luka ataupun jiwa dalam seteru konflik di Pulau Rempang

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso (Foto: apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyoroti bantahan Polri soal adanya korban luka ataupun jiwa dalam seteru konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Menurut Sugeng, klaim tersebut salah. Sebab jelas adanya masyarakat yang tidak bersalah mengalami kerugian dalam insiden tersebut. 

"Korban adalah orang yang bukan karena kesalahannya mengalami kerugian psikis, rohani, maupun fisik akibat perbuatan pihak (aparat)," kata Sugeng kepada apahabar.com, Minggu (10/9).

Baca Juga: IPW: Polisi Jadi Alat Kepentingan Pemodal di Pulau Rempang Batam

Oleh karena itu, klaim dari pihak Polri lantas dinilai salah. Sebab, kata Sugeng, jelas ada masyarakat yang tidak bersalah terkena imbas dari lemparan gas air mata oleh aparat.

"Sudah jelas. Ada anak sekolah yang sesak nafas, mata perih, pingsan, traumatik," kata Sugeng menambahkan. 

"Bantahan polri akan semakin membuat korban menderita," imbuhnya.

Baca Juga: Mahfud Akui Status Tanah Rempang Banyak Keliru

Baca Juga: Polri Bantah Bentrokan di Rempang-Batam Makan Korban 

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menampik adanya korban luka ataupun jiwa dalam seteru konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

"Jadi tidak ada korban, saya ulang, tidak ada korban dalam peristiwa kemarin," kata Ramadhan di Gedung Bareskrim, Jakarta, Jumat (8/9).

Menurutnya, informasi yang beredar luas terkait adanya korban siswa pingsan hingga balita meregang nyawa merupakan hoaks. Teranyar, situasi kini sudah kondusif.

"Kita sudah lakukan pengecekan itu tidak benar," tegas dia.