Penawaran Perdana Saham

IPO di BEI, Era Media Sejahtera Oversubscribed Sebanyak 4,26 Kali

IPO PT Era Media Sejahtera Tbk (Kode saham: DOOH) mengalami oversubscribed sebanyak 9,76 kali.

PT Era Media Sejahtera saat meresmikan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Dalam Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdananya kepada publik di Jakarta, Senin, PT Era Media Sejahtera Tbk atau yang populer dengan nama SSpace (Kode saham: DOOH) telah mengalami oversubscribed sebanyak 9,76 kali.

Direktur Utama DOOH Doni Teguh Pribadi menunjukkan hal tersebut disebabkan oleh optimisme pasar yang besar atas prospek dan kinerja perseroan yang potensial.

"Kami sangat optimistis dengan perkembangan industri periklanan dan perusahaan ke depan, terlebih lagi dengan jumlah aset media serta skema beriklan Guaranteed Return on Ad Spend (ROAS) yang kami miliki, kami yakin dapat membantu berbagai brand dalam mengoptimalkan budget periklanan yang mereka miliki dan memberikan kinerja penjualan yang terukur," kata Doni di Jakarta, Senin (8/5).

DOOH resmi telah menawarkan saham perdananya atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin dengan nilai dana IPO sebesar Rp154,70 miliar.

Baca Juga: IPO di BEI, King Tyre Indonesia Oversubscribed Sebanyak 9,76 Kali

Saham DOOH dibuka melemah hingga menyentuh auto reject bawah atau ARB pada perdagangan pertamanya. Saham DOOH tercatat turun ke level Rp93 sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Perseroan tersebut menawarkan sebanyak 1,54 miliar saham baru ke publik dengan nilai nominal Rp10 atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari jumlah modal disetor penuh.

Perseroan melepas 20 persen dari total saham yang akan dicatatkan, yakni sebanyak 1,55 miliar saham dengan kisaran harga Rp100 per saham.

Lebih lanjut, DOOH optimis dapat memperluas basis klien untuk periklanan, di tengah kondisi perekonomian yang mulai pulih pasca pandemi. Terlebih lagi, DOOH menjadi satu-satunya perusahaan perikalanan yang memiliki layanan Guaranteed return on Ad Spend (ROAS) yang dapat memberikan kepastian penjualan bagi para pemilik brand.