Kalsel

IPAB Jejangkit Timur: Dari Kebutuhan Menjadi Penghasilan

apahabar.com, MARABAHAN – Berkat terobosan yang dilakukan, Desa Jejangkit Timur mendapat penghargaan dari Bupati Barito Kuala….

Miniatur Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) di Desa Jejangkit Timur. Foto-Bastian/AHC13

apahabar.com, MARABAHAN – Berkat terobosan yang dilakukan, Desa Jejangkit Timur mendapat penghargaan dari Bupati Barito Kuala. Namun bukan itu tujuan akhir dari pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) Jejangkit Timur.

Penghargaan desa berinovasi itu diberikan Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, dalam puncak Hari Jadi ke-59 Kabupaten Batola, 8 Januari 2019 lalu.

IPAB diinisiasi Kepala Desa Jejangkit Timur, Muammar, karena pernah bekerja sebagai instalatir air bersih. Foto-apahabar.com/bastian

Melalui IPAB yang dibangun sejak 2016, warga Jejangkit Timur tidak perlu lagi memusingkan ketersediaan air bersih. Mereka juga tak menggantungkan harapan kepada PDAM yang baru mampu melayani empat dari tujuh desa di Kecamatan Jejangkit.

Sebelumnya untuk konsumsi sehari-hari, mereka harus mengeluarkan Rp7.000 demi 20 liter air bersih yang dijual pedagang dari desa lain.

Sementara warga yang terkendala dana, terpaksa menggunakan air sungai. Sebelum dapat diminum, air itu mesti didiamkan di dalam penampungan selama dua sampai tiga hari, plus dicampur tawas dan kapur. Pun rasa asam masih belum sepenuhnya pudar.

Sekarang seiring keberadaan IPAB Jejangkit Timur, warga hanya perlu membayar Rp7.000 per kubik air. Berbeda dengan pelayanan air bersih dari PDAM, warga Jejangkit Timur tak perlu membayar biaya beban maupun denda untuk keterlambatan pembayaran.

Dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), pemasukan dari IPAB Jejangkit Timur kemudian menjadi salah satu pemasukan APBDes. Penghasilan bersih dari IPAB rata-rata Rp4 juta per bulan.

“Kedepan kami menargetkan semua warga desa Jejangkit Timur bisa merasakan hasil instalasi pengolahan air bersih ini,” papar Kepala Desa Jejangkit Timur, Muammar, Minggu (30/06/2019).

Desa Sampurna yang berdekatan dengan Jejangkit Timur dan belum dijamah PDAM, juga menerapkan instalasi serupa melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Tidak cuma desa-desa di Jejangkit, sejumlah desa di Banjar, Tapin, Tabalong dan bahkan dari Kalimantan Timur, pernah menggunakan jasa Muammar untuk pengembangan instalasi serupa di daerah mereka.

Lebih jauh lagi, Jejangkit Timur mendapatkan tawaran bagus dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Kemendes PDTT menganjurkan air dari instalasi Jejangkit Timur dijual dalam kemasan. Kami juga diminta membangun pabrik mini untuk menempatkan mesin pengemas,” jelas Muammar.

“Namun akibat pemangkasan anggaran 2018, rencana tersebut tertunda. Sekarang dalam tahun anggaran baru, kami berharap proyek tersebut benar-benar terealisasi untuk menambah pemasukan desa,” tandasnya.

Baca Juga: IPAB Jejangkit Timur: Sempat Diremehkan, Sekarang Menjadi Pilihan

Baca Juga: Tambah Minat Pengunjung, Perpustakaan Palnam 'Bersolek' Lukisan Mural

Reporter: AHC13Editor: Ahmad Zainal Muttaqin