kecelakaan kerja

Investigasi Kecelakaan di Sumur WB-D7k Tanjung Jabung Masih Berlangsung

PetroChina International Jabung Ltd. sedang merampungkan investigasi terkait insiden kecelakaan kerja di area sumur WB-D7.

Produksi minyak dan gas (migas) Kalimantan dan Sulawesi melampaui target dilaporkan melampaui target yang dicanangkan pemerintah. Foto ilustrasi: Istimewa

apahabar.com, JAKARTA – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd. sedang merampungkan hasil investigasi terkait insiden kecelakaan kerja di area sumur WB-D7. Investigasi dilakukan bersama sejumlah pihak terkait.

Hal itu diungkapkan Vice President Human Resources & Relations PetroChina Dencio Renato Boele. "PetroChina siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan investigasi secara transparan terhadap insiden di sumur WB-D7," ujarnya.

Sebelumnya, insiden kecelakaan kerja telah menyebabkan tiga pekerja mengalami luka bakar dan patah tulang. Insiden terjadi saat pekerja melakukan Workover Program di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, pada area sumur WB-D7.

“Koordinasi dengan drilling servicecompanies terkait penanganan di lokasi terus kami lakukan,” imbuhnya.

Pasca insiden yang terjadi, pihak perusahaan melakukan penghentian sementara kegiatan operasional demi alasan keamanan. Namun saat ini, kegiatan produksi minyak dan gas di Wilayah Kerja Jabung masih berjalan normal.

“Proses investigasi di lapangan juga terus berlangsung. Tidak ada dampak lingkungan yang dilaporkan dari kejadian ini,” jelasnya.

Pihak PetroChina telah menerima kehadiran pihak eksternal yang siap membantu investigasi di lapangan. Tim melibatkan pihak Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Polri, serta Dinas Tenaga Kerja dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Provinsi Jambi.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menegaskan bahwa perlu dipastikan penyebab insiden.

“Kami meminta agar KKKS PetroChina mengkaji hasil investigasi bersama pihak yang berwenang dan dapat menjadi bahan evaluasi bersama serta menjadi perhatian khusus untuk kedepannya,” ujar Anggono.

SKK Migas meminta KKKS dapat terus mengedepankan langkah-langkah yang strategis seperti corrective actions dalam pemenuhan operating procedures serta pendalaman terhadap risk assessment terhadap semua aktivitas yang dilakukan.

"Dengan demikian, seluruh kegiatan operasi hulu migas dapat terlaksana dengan aman dan mencapai target produksi nasional demi kontribusi pada ketahanan energi," pungkasnya.