Realisasi investasi

Investasi Tembus Rp 1.400 Triliun, Bahlil Ungkap Siapa Donaturnya

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia optimis realisasi investasi tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp1.400 triliun bakal tercapai di bulan desember.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: apahabar.com/Ayyubi

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia optimistis realisasi investasi tahun ini mencapai target sebesar Rp1.400 triliun. Kendati begitu, ia meminta masyarakat tak terkecoh.  

September baru tadi, Bahlil melaporkan investasi yang masuk ke Indonesia sudah menyentuh Rp 1.053 triliun.

"Bahwa Insyaallah Desember 2023 target investasi kita bisa mencapai Rp 1.400 triliun," ujarnya dalam acara Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2023 di Jakarta, Rabu (8/11).

Baca Juga: Megaproyek IKN Kantongi Investasi Rp45 Triliun hingga Desember

Melihat progres angka realisasi investasi yang melejit. Bahlil buka-bukaan perihal donatur terbesar yang telah menyuntikan dananya untuk pembangunan di Indonesia. Yaitu Singapura.

Namun ia menyampaikan investasi yang didapat dari Singapura sebenarnya berasal dari uang masyarakat Indonesia. Sementara, Singapura hanya dijadikan hub para investor.

Baca Juga: Terbaru! Otorita IKN Kantongi 300 Surat Minat Investasi

"Jadi pertama itu Singapura. Tapi jangan terkecoh dengan Singapura karena tim intelijen saya mengatakan ini sebagian bukan orang Singapura, tapi uang orang Indonesia ditaruh di Singapura, dijadikan hub," bebernya.

Sebagai informasi, berdasar asal negara, realisasi investasi kuartal III-2023 masih didominasi oleh Singapura US$ 12,1 miliar, disusul China US$ 5,6 miliar, Hong Kong US$ 5,2 miliar, Jepang US$ 3,3 miliar, dan Amerika Serikat US$ 2,4 miliar.

Bahlil turut menceritakan capaiannya dalam mengejar target investasi. Tahun 2021 misalnya, dari target investasi Rp 900 triliun, berhasil terkumpul Rp901 triliun.

Padahal kondisi saat itu bertepatan dengan momen pandemi Covid. Target di tahun 2022 kemudian naik menjadi Rp 1.200 triliun tapi realisasinya mencapai Rp 1.207 triliun.