Sektor Pariwisata

Investasi Sektor Pariwisata Rp 5,3 T, Sandiaga: Masih Jauh dari Target

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan realisasi investasi di sektor pariwisata periode 2020- 2022 telah mencapai Rp5,3 triliun.

Sandiaga Uno saat hadir dalam acara Rakernas I GIPI 2023 di Kuningan, Jakarta Selatan, (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan realisasi investasi di sektor pariwisata periode 2020- 2022 mencapai Rp5,3 triliun.

Namun jumlah itu, menurut Sandiaga, masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah untuk pembangunan 5 destinasi super prioritas.

"Kalau kita melihat dari 5 destinasi prioritas dan beberapa destinasi unggulan, kita membutuhkan USD 6-8 miliar. Berarti di atas Rp100 triliun, sementara yang on going masih di bawah level 10 triliun," kata Sandiaga Uno dalam acara Rakernas I GIPI 2023 di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Baca Juga: Lebak Bergerak, Antara Sektor Pariwisata dan Dukungan Investasi

Sandiaga menegaskan, pemerintah membutuhkan nilai investasi setidaknya USD 8 miliar atau sekitar Rp118,98 triliun untuk pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air. Salah satu penyebabnya, menurut Sandiaga, karena tahun politik telah mengakibatkan terhambatnya negosiasi investasi di sektor pariwisata.

Namun, Sandiaga mengaku telah memastikan kepada investor bahwa tahun politik 2023-2024 di Indonesia terkendali. Selain itu, berdasarkan jajak pendapat menunjukkan tingginya kepuasan masyarakat terhadap pembangunan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Karena itu tadi, salah satunya tahun politik banyak yang wait and see. Tapi saya bilang tahun politik sekarang berdasarkan jajak pendapat yang terakhir tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi, berarti kebijakan yang pro terhadap investasinya akan dilanjutkan dan kita justru ingin butuh percepatan pembangunan jadi bukan tahun wait and see tapi justru tahun investasi," ungkap Sandiaga.

Baca Juga: KEK Tanjung Lesung Hadirkan Kampoeng Joglo, Tawarkan Wisata Budaya

Nantinya, dana investasi itu, kata Sandiaga akan digunakan untuk pembangunan hotel-hotel baru di 5 destinasi prioritas, menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi pesawat.

Saat ini, menurut Sandiaga, Indonesia butuh banyak kamar hotel yang dibangun di 5 destinasi prioritas, seperti di Labuan Bajo. "Seperti yang kita tahu saat KTT ASEAN terjadi kekurangan kamar hotel dan ini bagian dari pada target kita dalam menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024," ungkap Sandiaga.

Sandiaga menegaskan nilai komitmen yang sedang berjalan saat ini mencapai Rp1,55 triliun. Sementara untuk nilai minat investasi di 5 destinasi super prioritas mencapai Rp1,18 triliun. Secara total, nilai proyek eksisting di 5 destinasi super prioritas sebesar Rp 172,2 triliun.