Produk Dalam Negeri

Investasi R&D, Kemenko Marves: Kunci Tingkatkan Produk Dalam Negeri

Kemenko Marves menegaskan investasi di bidang penelitian dan pengembangan (R&B) merupakan kunci untuk meningkatkan produk dalam negeri.

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo R.M Manuhutu diskusi "Dampak Berantai Peningkatan Produk dalam Negeri" di Jakarta, Senin (8/5/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Kemenko Marves menegaskan investasi di bidang penelitian dan pengembangan atau research and development (R&B) merupakan kunci untuk meningkatkan produk dalam negeri.

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo R.M Manuhutu menjelaskan jika R&B bisa menciptakan produk-produk baru bagi industri dalam negeri.

"Bagaimana sebagai bangsa kita bisa menciptakan produk-produk yang inovatif yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini atau satu sampai lima tahun mendatang," ujar Odo dalam diskusi "Dampak Berantai Peningkatan Produk dalam Negeri" di Jakarta, Senin (8/5).

Odo menyampaikan, ke depan produsen-produsen dalam negeri memiliki kewajiban untuk meningkatkan kualitas dengan menaikkan anggaran untuk investasi di bidang penelitian dan pengembangan.

Baca Juga: Hilirisasi Perikanan, Kemenko Marves: Diperkuat dengan Investasi

Menurut Odo, saat ini Indonesia termasuk negara yang terendah untuk investasi penelitian dan pengembangan di kawasan Asia Tenggara. Apabila hal ini terus berlanjut, maka akan sulit mencapai target gross domestic product (GDP) sebesar Rp4,5 triliun dolar pada 2038.

Odo memberikan contoh bahwa perusahaan di Amerika telah berinvestasi di bidang R&D untuk chip sejak puluhan tahun lalu dan baru merasakan manfaatnya sekarang. Dampak investasi R&D memang tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek.

"Komitmen melakukan R&D itu memang mahal tapi kalau hal itu dilakukan dan anggarannya dikucurkan serta bisa menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat, itu akan menempatkan Indonesia di mata dunia," terang Odo.