Investasi Hulu Migas, SKK Migas: Proyeksi hingga 2026 Masih Tinggi

SKK Migas memproyeksikan investasi di sektor hulu migas masih tinggi hingga 2026 menyusul portfolio investasi yang mencapai total 45,98 miliar dolar AS.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam pembukaan Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalimantan Sulawesi (Kalsul) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/7/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan investasi di sektor hulu migas masih cukup tinggi hingga 2026 mendatang menyusul adanya portfolio investasi yang mencapai total 45,98 miliar dolar AS.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam pembukaan Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalimantan-Sulawesi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, mengatakan tingginya investasi di sektor hulu migas juga terjadi pada 2022 lalu yang mencapai 12,3 miliar dolar AS atau setara Rp184,5 triliun.

“Tingginya investasi ini juga terlihat dalam jangka waktu 2023-2026 yang akan datang. Terdapat portfolio sebanyak 127 proyek dengan total investasi 45,98 miliar dolar AS atau setara Rp690 triliun,” katanya.

Nanang mengemukakan, untuk mencapai visi target produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), industri hulu migas membutuhkan investasi sekitar 187 miliar dolar AS.

Baca Juga: Lapangan SLO Tahap-4 WK Rokan, SKK Migas Setujui Optimasi Pengembangan

Angka tersebut menurutnya, memiliki dampak berlapis yang sangat besar dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, sejalan dengan program pemerintah untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), industri hulu migas juga disebut sebagai salah satu sektor yang akan dapat menunjang ibu kota baru.

“Peran hulu migas dalam menunjang Ibu Kota Nusantara atau negara IKN yang utama adalah pemenuhan kebutuhan energi roda perekonomian dan pengembangan infrastruktur energi yang diselaraskan dengan keberlanjutan lingkungan,” kata Nanang.