Kalsel

Intrusi Air Laut Ancam Ketersediaan Air Bersih di Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Tinggal di Kota Seribu Sungai tak membuat warga Banjarmasin merasa aman dengan keberadaan…

Sungai Martapura yang membelah Kota Banjarmasin.Foto-myecotrip.net

apahabar.com, BANJARMASIN - Tinggal di Kota Seribu Sungai tak membuat warga Banjarmasin merasa aman dengan keberadaan air bersih.

Pasalnya Sungai Martapura yang menjadi induk perairan sungai kecil di kota ini mulai kemasukan air laut (intrusi).

Pertengahan Agustus ini saja, PDAM Bandarmasih mencatat dua kali kadar garam meninggi di intake Sungai Bilu. Di tanggal 2 Agustus 287,00 mg per liter dan pada 4 Agustus mencapai 315 mg per liter.

PDAM Bandarmasih tak ingin ambil resiko ketika kualitas air baku yang diolahnya cukup buruk. Sehingga operasional bahan baku utama air bersih di Banjarmasin pun dimatikan total.

Secara umum, kadar garam yang diperbolehkan Menkes Nomor 492/Menkes/Per/4/2010 tentang persyaratan kualitas air minum hanya 250 mg per liter.

“Alhamdulillah aman jaya, selain tanggal itu baik-baik saja kadar garam pada saat level sungai pasang,” ujar Humas PDAM Bandarmasih, M Nur Wakhid kepada apahabar.com, Senin (19/8/2019).

Menurut M Nur Wahid, warga kota seribu sungai tak perlu merasa khawatir berlebihan. Sebab, ketika kadar garam di Intake Sungai Bilu sudah melampaui batas maksimum Permenkes 492, maka perusahaan air minum milik Pemko ini akan melakukan beragam cara untuk mengatur pengolahan air agar bisa dikonsumsi warga.

Salah satunya, sambung M Nur Wahid, pencampuran air baku yang dihasilkan Intake Sungai Bilu dengan air baku dari IPA 2 Pramuka.

“Agar kadar garam air yang diolah di IPA Ahmad Yani kembali menjadi 250 mg per liter,” tuturnya.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono intrusi air laut merupakan suatu kejadian yang alami ketika musim kemarau tiba.

Air laut tersebut masuk ke perairan darat. Berapa kadar pencemaran air laut ini selalu dilakukan pengukuran oleh PDAM.

“Kita telah melakukan kajian terhadap ketersediaan air. Pada hari ini terakhir pembahasan dokumen ini,” katanya.

Atas dokumen tersebut akan diperoleh data kantong-kantong air pada setiap wilayah kecamatan dan ini bisa memungkinkan untuk program dari Pemko dan PDAM ke depannya.

Baca Juga: Update Karhutla, Hari Ini BMKG Deteksi Belasan Hotspot

Baca Juga: HUT RI, Ratusan Warga Sungai Lulut Ikut Jalan Santai Berhadiah

Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini