Silent Celiac

Intoleran Gluten Tanpa Disadari, Mungkin Gejala Silent Celiac

Sakit perut ketika mengonsumsi gandum? Bisa jadi itu gejala autoimun yang disebut celiac, yang menyebabkan gluten intoleran.

Mengenal Silent Celiac, Autoimun yang menyebabkan intoleran terhadap gluten. Foto: freepik

apahabar.com, JAKARTA - Sakit perut ketika mengonsumsi gandum? Bisa jadi itu autoimun yang disebut celiac, yang menyebabkan gluten intoleran.

Celiac adalah kelainan autoimun serius yang menyebabkan penderitanya mengalami kerusakan pada usus saat mengonsumsi gluten, biasanya mengalami sakit perut, sembelit, perut kembung dan diare.

Lebih dari itu, reaksi tersebut menyebabkan peradangan, dalam jangka panjang dapat merusak lapisan usus halus dan mengganggu prores penyerapan nutrisi.

Gluten merupakan sumber protein yang umumnya aman dikonsumsi, biasanya ditemui pada tepung, gandum, roti, pasta, kue dan lainnya.

Bisa saja seseorang mengalami celiac, namun tidak menyadarinya dan justru mengalami 'silent' celiac.

Silent Celiac

Silent celiac merujuk pada kata silent yang berarti diam, yang berarti seseorang yang memiliki intoleransi terhadap protein gandum tapi tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut, namun mengalami kerusakan dalam usus halusnya.

"Mereka sebenarnya mengalami hal tersebut, namun tidak menyadarinya dan menganggapnya hal yang normal," ujar Dr. Rabia De Latour, ahli gastroenterologi di NYU Grossman School of Medicine, dilansir HuffPost.

Pasien yang tidak menunjukkan gejala menganggap gejala seperti sakit perut, sakit kepala, nyeri sendi dan sinus merupakan penyakit biasa yang tidak keterkaitan dengan celiac.

"Pemeriksaan lab secara serius harus dilakukan, serta melihat riwayat penyakit celiac dalam keluarga atau kondisi lain yang dapat dikaitkan dengan celiac," ujar Dr. Kevin Cronley, gastroenterologi di Gastro Health, Cincinnati, Ohio.

Orang yang memiliki gluten intoleran namun tidak menyadarinya harus melakukan pengecekan laboratorium yang lebih lengkap, mulai dari pengecekan darah, antibodi hingga endoskopi untuk mencegah penyakit yang lebih serius.

"Melalui endoskopi dapat melihat risiko penyakit selain celiac, dan memeriksa apakah terdapat autoimun tiroid dalam tubuh mereka," kata Dr. David Kastenberg, kepala gastroenterologi di Jefferson Health, Philadelphia, AS.

Ia juga menambahkan celiac dapat dikatikan dengan kondisi diabetes tipe 1, downsindrom, dan ruam pada kulit.

Pengobatan dan Penyembuhan
Tidak Mengonsumsi Gluten untuk penderita Silent Celiac. Foto: istockphoto

Mengubah gaya hidup adalah hal utama dalam pengobatan celiac, salah satunya adalah dengan mengganti pangan dengan bebas gluten.

"Gluten menyebabkan kekacauan pada lapisan usus penderita celiac dan mencederai usus yang mengakibatkan gejala malabsorpsi, kekurangan vitamin dan meningkatkan kanker usus kecil," kata Cronley.

Melakukan diet bebas gluten sangat dianjutkan untuk penderita celiac dan gluten intoleran, mengingat saat ini sudah cukup banyak toko roti atau tempat makan yang menyediakan produk bebas gluten.

Beruntunglah di Indonesia, sumber pangan utama adalah nasi dan kentang, yang meminimalisir kemungkinan celiac terjadi. Namun jika mengalami kondisi tersebut, ada baiknya berkonsultasi pada dokter ahli untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.