Politik

Intip Sederet Gagasan Zairullah Azhar-Rusli Majukan Kabupaten Tanah Bumbu

apahabar.com, BANJARMASIN – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanah Bumbu, nomor urut 03, dr HM…

dr HM Zairullah Azhar-Muhammad Rusli dalam debat kedua di Studio TVRI Kalsel, Senin (28/11) malam. Foto-apahabar.com/Rizal

apahabar.com, BANJARMASIN – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanah Bumbu, nomor urut 03, dr HM Zairullah Azhar-Muhammad Rusli (ZR) memberikan perhatian lebih terhadap situasi dan kondisi Kabupaten Tanah Bumbu.

Calon bupati Tanah Bumbu, dr Zairullah Azhar mengatakan berdasarkan data yang telah diperoleh, masyarakat miskin di Bumi Bersujud mencapai 25 sampai 30 persen.

“Angka yang membuat kami sedih, yang menobatkan Tanah Bumbu sebagai wilayah miskin di Kalimantan Selatan,” ucapnya saat penyampaian Visi Misi dalam debat kandidat, Senin (30/11) malam.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Bumbu berada di peringkat nomor 2 dari bawah, ditambah angka pengangguran yang sangat tinggi, dan penyebaran narkoba.

“Pertumbuhan AIDS semakin meningkat, pada saat saya menjabat sebagai kepala Dinas, ada satu saja yang terpapar, kami sudah ribut,” jelasnya.

Perlu diketahui pada saat ini Kabupaten Tanah Bumbu terdapat 400 orang yang terpapar AIDS.

Oleh karena itu, pasangan ZR berupaya menyelesaikan permasalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Tanah Bumbu, melalui program-program yang matang.

“Kita perlu membangun SDM yang unggul, untuk menjawab semua tantangan dan permasalahan, masyarakat harus memiliki pemahaman, kepintaran yang diperlukan,” jelasnya.

Lanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh pembangunan infrastruktur, terutama sektor jalan, masih 50 persen belum terselesaikan, dan masih banyak lagi yang belum.

“Pembangunan ekonomi harus lebih ditingkatkan, apalagi pada masa pandemi Covid-19, pembangunan ekonomi sangat rendah,” bebernya.

Lebih lanjut, dengan segala upaya yang dilakukan, pemulihan sektor ekonomi dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat sektor pemerintahan yang mana pemimpin Kabupaten Tanah Bumbu harus mengedepankan prinsip setia melayani masyarakat, sehingga memberikan ruang kepada masyarakat untuk percepatan pembangunan.

“Pemimpin itu bukan penguasa, tapi pelayan rakyat, sehingga komunikasi terbangun dengan luar biasa,” pungkasnya.