Intensitas Hujan di Kalsel Dipengaruhi La Nina

Musim penghujan di tanah air memang sudah saatnya. Namun tingginya intensitas curah hujan, termasuk di Kalimantan Selatan dipengaruhi fenomena La Nina lemah.

Termasuk Martapura, hujan mengguyur Kalimantan Selatan. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Musim penghujan di tanah air memang sudah saatnya. Namun tingginya intensitas curah hujan, termasuk di Kalimantan Selatan dipengaruhi fenomena La Nina lemah.

Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan 2025 nanti. La Nina sendiri meningkatkan kelembaban udara di wilayah Indonesia dengan membawa lebih banyak uap air dari Samudra Pasifik.

Hal ini memperkuat potensi pembentukan awan hujan, sehingga curah hujan menjadi lebih tinggi dari biasanya.

"Tapi perlu dicatat bahwa fenomena La Nina bukan satu-satunya faktor. Sebab ada beberapa fenomena atmosfer lainnya juga berkontribusi signifikan," papar Analis Iklim di Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru BMKG Kalsel, Muhammad Arif Rahman, Selasa (22/1).

Misalnya Angin Monsun Asia, yang mendominasi wilayah Indonesia dan membawa uap air dari Perairan Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia.

Kemudian Gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin, yang mendukung pembentukan awan konvektif. Termasuk bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yang menciptakan daerah konvergensi dan meningkatkan curah hujan.

"Jadi, fenomena La Nina memang memainkan peran penting, tetapi intensitas hujan yang tinggi saat ini adalah hasil dari interaksi kompleks berbagai fenomena atmosfer yang sedang aktif di Indonesia," jelas Arif.

Dibanding 2021 silam, dimana Kalimantan Selatan saat itu dilanda banjir bandang lantaran tingginya curah hujan, maka intensitas hujan tahun ini lebih rendah.

Saat ini, di Kalimantan Selatan terjadi hujan ringan dan lebat di sejumlah wilayah sporadis atau tidak terpusat di suatu wilayah yang luas.

"Artinya, hanya sebagian kecil wilayah yang mengalami hujan dengan intensitas lebat dalam beberapa hari terakhir," katanya.

Namun jika dibanding Desember 2024, curah dab intensitas hujan di Banua pada bulan ini terjadi peningkatan. Terutama di pertengahan Januari 2025.

"Peningkatan ini sesuai dengan periode puncak musim hujan di Kalimantan Selatan, khususnya di wilayah barat, yang umumnya mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," pungkas Arif.