Kalsel

Insentif Tenaga Kesehatan Covid-19 Macet, PJ Gubernur Kalsel Janji Segera Cair

apahabar.com, BANJARBARU – Insentif tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di Kalsel belum dibayar sejak September 2020….

Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Insentif tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di Kalsel belum dibayar sejak September 2020.

PJ Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, ikut turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut.

“Hari ini saya mau ketemu dengan Kepala Dinas Keuangan dan Sekda untuk mengecek kesiapan pembayaran itu. Katanya yang sudah siap datanya pembayaran untuk bulan September sampai November 2020. Sekarang saya mau cek,” ujar PJ Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, kepada apahabar.com, Senin (10/5/2021).

Salah satu penyebab tertundanya pencairan, kata dia, karena insentif yang sebelumnya ditanggung APBN kini menjadi tanggungan APBD.

“Kalau APBN tidak menanggung lagi, maka ketentuan pemberian insentif itu berdasarkan kemampuan daerah. Nah, nanti kami akan diskusi dengan DPRD, dengan tim anggaran daerah, berapa mampu kita untuk memberikan intensif ini,” jelasnya.

Untuk itu ia belum bisa memastikan apakah jumlahnya sama seperti insentif sebelumnya atau malah berbeda.

“Besarannya belum didiskusikan, belum dibedah APBD kita mampunya berapa. Apakah tetap apakah berkurang atau berlebih? Ini kita bedah dulu berapa rata rata perbulan yang bisa dibayarkan,” terangnya.

Yang jelas, dia berjanji pemberian insentif bagi tenaga kesehatan khusus yang menangani Covid-19 akan segera dicairkan. Bahkan tidak menutup kemungkinan insentif yang dicairkan dari Desember 2020 hingga sekarang.

“Yang lain lain nanti administrasinya segera disiapkan supaya bisa juga secara bertahap dibayarkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Suciati, menerangkan insentif yang belum dicairkan sebanyak miliaran rupiah.

“Kita sudah menyiapkan dokumen. Sudah lengkap semua. Juga sudah menanyakan ke Bakeuda dan Dinkes tapi belum ada kejelasan. Jumlah nakes di RS Ulin sekitar 400-an belum dibayarkan dari September 2020 sampai sekarang. Totalnya miliaran. Kami berharap segera lah,” ucapnya.