Innalillahi... Anggota DPRD Banjar Wafat saat Haul ke-30 Habib Ahmad di Sungai Tabuk

Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Mardani (55), meninggal dunia saat Haul ke-30 Habib Ahmad bin Usman Ba'bud di Desa Gudang Tengah, Sungai Tabuk.

Habib Murtadho bin Thohir mendoakan Mardani yang wafat saat menghadiri Haul ke-30 Habib Ahmad bin Usman Ba'bud di Desa Gudang Tengah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kamis (22/12). foto-istimewa.

apahabar.com, MARTAPURA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, Mardani (55), meninggal dunia saat mengikuti haul ke-30 Habib Ahmad bin Usman Ba'bud di Desa Gudang Tengah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kamis (22/12).

Mardani wafat setelah menyetir mobil membawa rombongan Habib Murtadho bin Thohir asal Hadramaut, selaku penceramah pada haul yang digelar di kediaman Sayid Syaifullah di Jalan Martapura Lama, Kilometer 6,5.

Wafatnya anggota DPRD Banjar empat periode ini mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, politisi NasDem ini tampak sehat. 

Dari kesaksian staf DPRD Banjar, Mardani sempat singgah ke sekretariat dewan untuk  mengambil berkas SPPD.

Kemudian, ia berangkat mengantar habib ke lokasi haul di Desa Gudang Tengah.

Baca selengkapnya detik-detik mendiang menghembuskan napas terakhir di halaman selanjutnya... 

Camat Sungai Tabuk, Taufiqurrahman mengungkapkan, kondisi kesehatan almarhum Mardani menurun, tidak lama setelah tiba di lokasi haul membawa rombongan.  

"Entah rabah [jatuh, red] dulu atau gimana saya kurang tahu. Yang jelas ketika saya tiba, beliau sudah dibawa ke rumah habib di belakang acara haul itu untuk diistirahatkan," ucap Taufiqurrahman kepada apahabar.com.  

"Kemudian didatangkan bidan desa untuk mencek kesehatan beliau, setelah diperiksa ternyata nadi sudah tidak berdenyut lagi," lanjutnya. 

Setelah dinyatakan meninggal dunia, jasad Mardani dibawa ke rumah duka di Jalan Pematang Panjang, Kilometer 4, Kecamatan Gambut. 

Baca selengkapnya sosok mendiang di mata sahabat di halaman selanjutnya...

Rekan satu fraksi di DPRD Banjar, Ahmad Syarwani mengaku terkejut dan turut berduka cita. Terlebih, ia tidak pernah mendengar ada keluhan penyakit dari mendiang Mardani. 

Di suatu momen Mardani berfoto bersama Syekh Ahmad bin Muhammad Al Busyri dari Tarim, (9/10) lalu. Foto-FB Mardani Mingg.

Menurutnya, mendiang tidak hanya gemar menghadiri haul dan kegiatan keagamaan lainnya, tapi juga sering membawa habib atau ulama.

"Jadi setiap ada haul atau acara di dapil, beliau selalu mencarikan penceramah sekaligus mengantarnya dan memberi honor, itu sudah kebiasaannya. Bahkan pada Maulid (Rabiul Awal), beliau tidak pernah ikut kunjungan kerja demi mendampingi habaib," kenangnya.

Ia menilai Mardani meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Di mana wafat saat melakukan kebaikan.

"Dari sini dapat diambil hikmah bahwa kebiasaan yang dilakukan sangat menentukan bagaimana akhir hayat kita," ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Banjar fraksi Golkar, Rahmat Saleh mengungkapkan, Mardani adalah sosok yang tidak banyak bicara, namun sesekali suka bercanda.

"Jelas kami merasa kehilangan, karena Pak Mardani salah satu teman baik kami. Mudah-mudahan beliau husnul khatimah dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," tutupnya.