Religi

Ini Trik Khalifah Umar Membangun Pemerintahan yang Bersih

apahabar.com, JAKARTA – Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatthab selalu mendapat pujian. Beliau sukses membangun pemerintahan yang…

IlustrasiFoto-istimewa

apahabar.com, JAKARTA - Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatthab selalu mendapat pujian. Beliau sukses membangun pemerintahan yang bersih dan tidak korup. Rupanya, beliau memiliki trik tersendiri untuk menguji pegawainya.

Di antara yang kerap dilakukan Khalifah Umar kepada pegawainya adalah menguji kezuhudan para gubernurnya. Sebab sifat zuhud dan tidak tamak dengan gemerlap dunia menciptakan pegawai bersikap jujur, bersih, dan tidak korup.

Dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, Ibnu Mubarak meriwayatkan dalam kitabnya Az Zuhd, “Suatu ketika Umar mengambil 400 keping uang dinar (kurang lebih 1,7 kilogram emas). Lalu ia memasukkannya ke dalam sebuah pundi. Kemudian ia berkata kepada budaknya, “Berikan ini kepada Abu Ubaidah, Ialu berdiamlah sebentar di rumahnya, cari tahu apa yang dia lakukan dengan pundi tersebut!”

Kemudian budak itu pergi membawa pundi itu kepada Abu Ubaidah, seraya berkata, “Ini hadiah dari amirul mukminin untuk memenuhi kebutuhanmu!”

Abu Ubaidah menerimanya, lalu berkata, “Semoga Allah merahmati amirul mukminin.”

Lalu Abu Ubaidah memanggil budaknya dan berkata, “Berikan tujuh keping uang emas kepada si fulan, lima keping untuk Si fulan.” Hingga habis uang 400 keping saat itu juga.

Lalu budak Umar pulang dan melaporkan apa yang dia saksikan.

Kemudian Umar melakukan hal yang sama terhadap Mu’az bin Jabal. Mu’az menerima hadiah khalifah seraya berkata, “Semoga Allah merahmati khalifah.”

Lalu Mu’az memanggil budaknya dan berkata, “Berikan sekian untuk rumah si fulan, dan sekian untuk rumah si fulan.”

lstri Mu’az muncul dan berkata, “Kita juga orang miskin, berilah bagian untuk keluargamu!”

Mu’az melihat isi pundinya, ternyata hanya tersisa dua dinar, lalu ia berikan untuk istrinya. Budak Umar pulang dan melaporkan hasil persaksiannya. Mendengar berita itu Umar gembira, seraya berkata, “Mereka (sahabat nabi) adalah bersaudara, satu dan lainnya memiliki akhlak yang sama” (Az Zuhd wa Raqaiq).