Politik

Ini Program Ibnu-Arifin untuk Disabilitas dan Lansia

apahabar.com, BANJARMASIN – Paslon nomor urut 2, Ibnu Sina-Arifin Noor memaparkan jawaban dari pertanyaan tentang program…

Paslon nomor urut 2, Ibnu Sina-Arifin Noor.Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Paslon nomor urut 2, Ibnu Sina-Arifin Noor memaparkan jawaban dari pertanyaan tentang program kota ramah lansia dan disabilitas saat Debat Wali Kota Banjarmasin yang digelar pada Jumat (30/10) malam.

Ibnu memaparkan program kota ramah Lansia maupun disabilitas yang telah tertuang dalam misi nomor 4 dalam program Baiman dan Lebih Bermartabat. Poin tersebut berkenaan dengan kualitas pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi dalam penataan ruang dan lingkungan dengan lima program. Semuanya itu, kata dia, berkaitan bagaimana menciptakan suasana kota yang nyaman.

Upaya yang dilakukan, sambung Ibnu, yakni melanjutkan pembangunan trotoar dan ruas jalan Banjarmasin yang ramah difabel dan program nomor 3, yaitu mengintegrasikan transportasi sungai dan transportasi darat yang dapat diakses oleh semua warga tanpa terkecuali, termasuk kaum disabilitas.

“Karena patut disyukuri di tahun 2017, kota kota Banjarmasin sudah mendapatkan predikat kota layak huni nomor 7 se-Indonesia, dari Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia sehingga infrastruktur untuk mendukung kenyamanan warga dan penanganan disabilitas menjadi program prioritas saat ini,” tegasnya.

Ibnu menambahkan, program tersebut juga merupakan program pembangunan di level Asia-Pasifik, karena merupakan agenda New Urban Agenda (NUA) yang disepakati oleh kota-kota di Asia-Pasifik.

“Dan ini sudah kita tuangkan dalam program RPJMD Kota Banjarmasin. Perlu diketahui RPJMD kota Banjarmasin menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia,” ujar salah satu Wali Kota terbaik Indonesia itu.

Ibnu juga mengatakan dirinya mengedepankan prinsip ‘No One left Behind’ dalam artian tidak seorangpun yang tertinggal dalam menikmati kota Banjarmasin ini. Sehingga keindahan Kota Banjarmasin dapat diakses oleh semua warga tanpa terkecuali.

“Program-program yang berkaitan dengan Lansia dan disabilitas menjadi program prioritas akan kita wujudkan, sehingga keindahan Kota Banjarmasin dapat diakses oleh semua warga tanpa terkecuali. Prinsip sederhananya bagaimana program Baiman 2 yang berkaitan dengan Lansia tangguh Lansia mandiri ini akan diwujudkan,” imbuh Wali Kota yang diundang secara khusus untuk menjadi pembicara Best Praktice di Washington DC tersebut.

Pada program nomor 6, lanjutnya, disebutkan bahwa program ruang terbuka publik ramah anak, ramah Lansia dan ramah disabilitas disetiap kecamatan. Dan saat ini program Banjarmasin Baiman sudah memasuki ruang-ruang umum di Kota Banjarmasin seperti terbangunnya taman-taman yang ramah difabel.

“Program ini juga akan merambah ke tingkat kecamatan sesuai dengan program no 6 yang kita cantumkan dalam 20 program Baiman dan Lebih Bermartabat,” jelasnya.

Terkait rumusan-rumusan dan perlibatan disabilitas dan Lansia, Ibnu mengatakan pembangunan sejak dari awal di Banjarmasin merupakan kota pertama yang melaunching roadmap kota inklusi di Indonesia.

“Kita akan segera wujudkan agenda-agenda sesuai dengan master plan yang sudah kita rencanakan,” ucapnya.