Kalsel

Ini Alasan Utama Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan

apahabar.com, BANJARBARU – Tingginya pertumbuhan dan jumlah penduduk di pulau Jawa merupakan alasan utama bagi presiden…

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas RI, Ir Rudy Soeprihadi Prawiradinata MCRP Ph D memberikan paparan terkait pemindahan ibu kota negara di Ballroom Novotel Banjarbaru, Senin, (15/7/2019) pagi. Foto – apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Tingginya pertumbuhan dan jumlah penduduk di pulau Jawa merupakan alasan utama bagi presiden republik Indonesia Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota negara di luar Jawa.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas RI, Ir Rudy Soeprihadi Prawiradinata MCRP Ph D, saat memberikan paparan pada pembukaan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara, di Ballroom Novotel Banjarbaru, Senin, (15/7/2019) pagi.

Disampaikan Rudy, kepadatan penduduk di pulau Jawa yang lebih dari 50% dari total keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia, selain itu alasan lain yang diharapkan Presiden Joko Widodo dengan pemindahan ibu kota negara ini adalah adanya pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

“Nah di pindah ke Kalimantan untuk pemerataan ekonomi, walaupun memang perpindahan ibu kota bukan satu satunya alasan, dari sisi ekonomi Kalimantan di kaji selama 2 tahun, dan dinilai Kalimantan optimal,” kata Rudy.

Lebih lanjut Rudy menyampaikan, pulau Jawa merupakan wilayah yang sudah maju, sehingga meskipun ibu kota negara akan berpindah, di sana akan tetap maju dalam hal perkembangan baik pembangunan maupun perekonomian.

Pulau Kalimantan dinilai merupakan wilayah yang paling sedikit mempunyai potensi bencana alam terutama gempa dan tsunami.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Bappenas, Pulau Jawa memang dikenal mempunyai potensi bencana alam baik gempa maupun tsunami yang relatif tinggi, karena berada di patahan gempa hingga ke wilayah barat Sumatera dan Sulawesi.

Namun, menurut Rudy berdasarkan data tersebut, Pulau Kalimantan atau bagian barat Sumatera, masih bersih dan terbebas dari dua bencana alam besar tersebut, sehingga sangat cocok jika nantinya di tetapkan menjadi ibu kota negara.

“Kalimantan dipilih karena dari beberapa kriteria posisinya secara geografis terletak di tengah-tengah, bencana alam relatif paling kecil khusus untuk gempa dan tsunami ya, untuk bencana seperti banjir dan kebakaran bisa dikelola manusia,” jelasnya.

Ditandaskannya tapi hal yang harus diperhatikan dalam penetapan sebagai ibu kota negara adalah ketersediaan air bersih dan sumber daya alam lainnya sebagai pendukung.

“Diharapkan dengan pindah ke Kalimantan lebih dapat menyeimbangkan, dari sisi lainnya dan dapat mendorong investasi di provinsi ibu kota baru dan provinsi sekitarnya” pungkasnya.

Baca Juga:Jika Terpilih Jadi Ibu Kota Negara, Pemprov Kalsel Sudah Siapkan Lahan 300.000 Hektar

Baca Juga:Identitas Mayat yang Dikira Bangkai Hewan di Batola Terkuak

Baca Juga:Pemindahan Ibu Kota Genjot Pemerataan Ekonomi dan Pembangunan Daerah

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Aprianoor