Tips Bisnis Waralaba

Ingin Punya Bisnis Waralaba? Buatlah Produk yang Mudah Ditiru

Produk UMKM untuk waralaba harus mudah ditiru, sehingga bisa diikuti oleh toko cabang

Ilustrasi bisnis waralaba atau franchise. (Foto: Jenius.com)

apahabar.com, JAKARTA – Semua pelaku UMKM memiliki keinginan untuk berkembang menjadi franchise atau waralaba. Tapi untuk menjadi waralaba, pemilik bisnis harus punya produk yang tidak mudah ditiru.

Founder Tenda Steak dan Sambel Gami Borneo, Taslim Rachim mengungkapkan mudah ditiru maksudnya adalah bisa diikuti oleh setiap cabang ketika berhasil melakukan ekspansi bisnis.

“Semakin mudah ditiru semakin baik,” ujarnya dalam webinar Menjaga Eksistensi Bisnis Kuliner Pasca Pandemi di Jakarta, Jumat (14/10).

Selain dari produk, tantangan lainnya adalah sistem mengelola bisnis. Mulai dari mengelola sumber daya manusia sampai dengan ketersediaan rantai pasok.

Pengelolaan bisnis akan semakin sulit ketika usahanya berkembang menjadi waralaba. Alasannya adalah karena wirausahwan tidak lagi mengelola satu toko,  melainkan akan mengelola lebih banyak lagi.

“Manajemennya harus kuat, terutama ketika tokonya ada di banyak kota,” kata Taslim.

Selain itu, produk yang ditawarkan harus memiliki brand yang kuat. Brand tersebut penting, karena akan memudahkan kegiatan promosi ketika membuka toko di kota baru.

Pemiliki usaha bisa membuat promosi sederhana, dengan tidak perlu mengeluarkan modal yang terlalu besar. Sebab, banyak orang sudah mengetahui produk yang dijual.

“Jika sudah yakin, maka UMKM bisa memulai berkembang menjadi waralaba,” ucap Taslim.

Taslim mengingatkan agar tidak mudah mengembangkan usaha menjadi waralaba, jika pelaku usaha belum memiliki rantai pasok atau supply chain bahan baku produk yang stabil, sistem pengelolaan bisnis yang baik, sampai dengan kebetuhan sumber daya manusia yang banyak.

Hal itu dikarenakan wirausahawan perlu untuk tetap fokus mengembangkan diri secara internal bisnis dengan tidak terburu-buru berpikir tentang waralaba.

“dipikirkan dulu dengan matang sebelum memulai,” tutupnya.