Infrastruktur Belum Siap, Truk Berat Jadi Risiko Investasi di Kotim

Ketidaksiapan infrastruktur jalan menjadi tantangan utama Pemkab Kotim, ketika aktivitas angkutan barang dari sektor industri dan investasi meningkat.

Pemeliharaan jalan disekitar Bundaran KB, Jalan HM Arsyad Sampit, yang kondisinya mulai rusak akibat sering dilintasi kendaraan berat. Belum lama ini. Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

balabar.com, SAMPIT - Masuknya truk-truk besar ke wilayah dalam Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, menjadi perhatian Dinas Perhubungan (Dishub) setempat. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kotim, Raihansyah mengungkapkan bahwa kondisi ini merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi akibat pesatnya arus investasi yang masuk ke daerah.

Menurut Raihansyah, ketidaksiapan infrastruktur jalan menjadi tantangan utama ketika aktivitas angkutan barang dari sektor industri dan investasi meningkat. Truk-truk bermuatan berat yang melintas di tengah kota tak hanya berpotensi merusak jalan, namun juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.

“Ini adalah risiko Kabupaten Kotawaringin Timur ketika kita mengundang para investor masuk, tetapi infrastruktur kita belum siap. Ini efek dari keterbukaan terhadap investasi, tapi di sisi lain juga memberikan peningkatan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Raihansyah. Selasa (13/05/2025).

Dishub Kotim, kata dia, tidak tinggal diam. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Satlantas Polres Kotim untuk menata ulang arus angkutan barang, agar tidak lagi masuk ke kawasan inti kota.

“Kami akan rapatkan secara khusus persoalan ini. Jika jalur Lingkar Selatan bisa difungsikan dengan baik, maka truk-truk barang akan diarahkan melalui jalur tersebut,” lanjutnya.

Selain itu, Dishub juga merencanakan pendirian posko di kawasan Lingkar Selatan untuk memastikan kelancaran dan pengawasan angkutan barang, dengan catatan kondisi jalan mendukung dan tidak menimbulkan hambatan baru.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di pusat kota serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, tanpa mengabaikan pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi Kotim.