Infografis

INFOGRAFIS: Racun Pemilu Itu Bernama Money Politics..!

apahabar.com, BANJARMASIN – Jelang pemilu, kampanye terselubung masih menjadi trend guna mengikat pemilih. Dikenal dengan ‘serangan…

Infografis-apahabar.com/Zulfikar

apahabar.com, BANJARMASIN – Jelang pemilu, kampanye terselubung masih menjadi trend guna mengikat pemilih.

Dikenal dengan 'serangan fajar', politik uang umumnya terjadi pada last minute atau menjelang masuk ke tempat pemungutan suara atau TPS.

Modusnya pun beragam. Mulai dari konvensional; dengan cara langsung memberikan amplop, transfer pulsa hingga dijanjikan umrah. Atau juga memberikan dana operasional ke relawan.

Dari Kalsel, fenomena penjualan amplop meningkat drastis jelang pemilihan umum menjangkit Kota Banjarmasin.

Penelusuran apahabar.com menemukan sejumlah toko penjualan alat tulis orderan amplop mereka lebih banyak dibanding biasanya. Bawaslu setempat menduga fenomena ini erat katiannya dengan praktik politik uang.

Yang paling baru, Satgas Antipolitik Uang Bawaslu berhasil mengamankan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, yang terlibat dalam politik uang.

Selama masa tenang, Satgas Antipolitik Uang Bawaslu menangani 25 kasus dugaan politik uang di 13 provinsi, dua kasus di antaranya di Kalsel. Barang bukti yang ditemukan beragam jenisnya. Dari uang, detergen, hingga sembako.

Selain di Tapin, Satgas juga menangani satu kasus lainnya di Banjarmasin. Ada tiga calon legislatif DPRD Banjarmasin, dan satu caleg DPRD Kalsel terindikasi melancarkan money politics.Di Tapin sendiri, modusnya, anggota KPPS itu adalah memberikan uang dengan membagikan form C6 beserta kartu nama caleg dan uang Rp 100 ribu.

“Ya, untuk di Tapin, pelakunya adalah penyelenggara,” jelas Komisioner KPU Hasyim Asy’ari di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (16/4), dikutip apahabar.com dari Detik.com.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin, seperti diwartakan beberapa waktu lalu, menilai, politik uang adalah racun yang dapat merusak Pemilu.

"Politik uang ini sampah. Jangan sampai kemudian motivasi orang memilih di masa pemilu nanti hanya karena diberi uang atau dijanjikan sesuatu," ujar Afif. (*)

Cek selengkapnya artikel-artikel apahabar.com, sepanjang masa tenang Pemilu 2019:

Empat Caleg Banjarmasin Terindikasi Money Politics
Bawaslu Tapin Endus Dugaan Money Politik di Desa Banua Hanyar
Wagub Kaltim Ingatkan Soal Money Politics
Money Politics Berbungkus Sedekah, MUI Kalsel: Bentuk Manipulasi Agama
MUI: Pilih Capres-Cawapres yang Cerdas
Potensi Money Politics di Kalsel Capai 60 Persen
Money Politics dan APK Caleg Bandel Repotkan Bawaslu Banjarmasin
Polisi Kalsel Incar Pelaku Money Politik
Ijtima Ulama Tegaskan Money Politic Haram, MUI Kalsel: Bisa Hukum Cambuk
Jelang Pemilu, Amplop di Banjarmasin Laris Manis..!!
Amplop Laris Manis di Banjarmasin, Waspada Serangan Fajar..!