Inflasi Daerah

Inflasi Jember Capai 0,11 Persen, Kretek dan Bawang Punya Andil Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) Jember merilis inflasi di bulan Juli 2023 untuk month to month (MtM) sebesar 0,11 persen.

BPS Jember ketika menyampaikan perkembangan inflasi sejumlah komoditas, Selasa (1/8). (apahabar.com/Mohamad Ulil Albab)

apahabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jember merilis inflasi di bulan Juli 2023 untuk month to month (MtM) sebesar 0,11 persen. BPS mencatat, rokok kretek masih mendominasi andil inflasi terbesar di Jember di kelompok makanan dan minuman.

Kepala BPS Jember Tri Erwandi menjelaskan kelompok tertinggi yang menyumbang angka inflasi di Jember masih berada di kelompok makanan dan minuman, sebesar 0,48 persen, dengan andil inflasi terbesar 0,14 persen. Disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,14 persen.

Lebih lanjut, Tri menyebut, komoditas rokok kretek masih menempati posisi yang cukup tinggi untuk inflasi sebesar 4,23 persen dengan andil terbesar 0,042 persen.

"Kalau rokok memang ada aturan, cukai. Kenaikan cukai tidak bisa dihindari," kata Tri kepada apahabar.com, Selasa sore (1/8).

Baca Juga: Tekanan Inflasi Cukup Tinggi, KSSK: Nilai Tukar Rupiah Tetap Aman

Ia menambahkan, "Dari 300-an komoditas rokok itu ada di posisi atas, sama dengan beras. Dalam sebulan beberapa minggu ini muncul."

BPS Jember juga mencatat sejumlah komoditas pangan yang ikut terkerek naik, dan hal serupa terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Komoditas itu, antara lain kentang, cabai merah, daging ayam dan bawang putih.

Setelah rokok kretek, daun bawang menempati posisi tertinggi 13,23 persen namun andilnya cukup rendah 0,0084 persen, kemudian bawang putih 9,24 persen dan kentang 7,31 persen.

Baca Juga: Inflasi Tahunan Juli 2023, BPS: Sebesar 3,08 Persen

"Kalau bawang putih, kalau ketersediaan di pasar kurang, maka akan impor dari luar," ujarnya.

Jember sendiri selama ini menggantungkan impor bawang putih dari India dan Cina. Sementara stok dari kabupaten tetangga yang biasanya datang berasal dari Banyuwangi dengan volume yang masih rendah.

"Kabupaten lain. ini harus dijaga. Bumbu ini cepat naik dan turunnya. Nasi goreng kalau tidak ada bawang putih tidak enak," katanya.

Baca Juga: Insentif Fiskal, Bapanas: Sinergi dan Kolaborasi Kendalikan Inflasi

Sementara itu, dari 90 kota di Indonesia, inflasi tertinggi berada di Kota Manokwari sebesar 1,43 persen. Adapun Kota Jember berada di urutan 62.

Khusus untuk Jawa Timur, Kota Jember menempati posisi nomor 4 setelah Malang, Kediri, Kota Surabaya untuk urutan kota dengan inflasi tertinggi.

Hal lainnya, angka inflasi year on year (YoY) di Jember masih tinggi mencapai 3,73 persen, terbesar ketiga setelah Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya.