kendaraan listrik

Industri KBLBB, Menkeu: Tempatkan Indonesia pada Poros Strategis Dunia

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapannya terkait kebijakan pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Dukungan Pemerintah terhadap KBLBB merupakan upaya Indonesia untuk memposisikan diri secara strategis dalam geopolitik juga bentuk kesadaran akan ancaman perubahan iklim yang makin meluas. Foto: Kemenkeu

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapannya terkait kebijakan pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Menurutnya, dukungan Pemerintah terhadap KBLBB merupakan upaya Indonesia untuk memposisikan diri secara strategis dalam geopolitik juga bentuk kesadaran akan ancaman perubahan iklim yang makin meluas.

“Oleh karena itu, Pemerintah menggunakan instrumen fiskal di dalam mempercepat transformasi ekonomi," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta dikutip Minggu (4/6).

Menurut Menkeu, kebijakan KBLBB tidak hanya menciptakan nilai tambah yang tinggi, namun juga meningkatkan kesempatan kerja, dan untuk mentransformasikan energi yang makin ramah lingkungan dalam rangka menurunkan emisi.

"Serta untuk meningkatkan efisiensi subsidi energi, namun strategi ini juga menempatkan Indonesia pada poros strategis di dalam pusaran geopolitik di dunia,” katanya.

Baca Juga: Pemerintah Bagikan Insentif KBLBB, Luhut: Transformasi Industri Hijau

Menkeu menjelaskan, dukungan untuk pengembangan ekosistem industri KBLBB tidak hanya dilakukan Indonesia. Sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Tiongkok juga negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia turut masif melakukan formulasi kebijakan memperkuat ekosistem industri KBLBB mereka.

“Produsen kendaraan bermotor di banyak negara berkomitmen untuk mengalihkan produksi 100% ke mobil listrik di tahun 2035-2040. Jadi mobil listrik menjadi tren keniscayaan,” terangnya.

Terkait hal itu, pemerintah melalui instrumen fiskal akan terus menjaga kepentingan strategis Indonesia dalam kancah persaingan industri ini.

“Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif tidak hanya dari sisi supply yaitu menarik investor untuk datang ke Indonesia namun investor juga akan mempertimbangkan makin kuat apabila domestic demand pasar dalam negeri Indonesia juga memiliki peranan yang sangat penting,” pungkasnya.