Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kontribusi Manufaktur Terbesar di Dunia

Indonesia masuk 10 besar sebagai negara 10 besar negara dengan outpun manufaktur terbesar di dunia. Kontribusi nilai outputnya mencapai sebesar USD 241 miliar a

Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Indonesia masuk 10 besar sebagai negara 10 besar negara dengan output manufaktur terbesar di dunia. Kontribusi nilai outputnya mencapai USD 241 miliar atau setara 1,6 persen dari output manufaktur global.

Di sisi lain, China justru menyalip Amerika Serikat sebagai negara dengan manufaktur terbesar dengan nilai output mencapai USD 4,9 triliun atau 28,7 persen.

Sementara itu, Amerika Serikat yang berada di posisi kedua memiliki kontribusi manufaktur dengan nilai output sebesar USD 2,4 triliun atau setara 16,8 persen.

"China telah menyalip Amerika Serikat sebagai negara manufaktur terbesar," ujar Ekonom Senior CORE, Ina Primiana dalam CORE Economic Outlook 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (23/1).

Baca Juga: Reaksi Kemenparekraf Mengenai Polemik Pajak Hiburan

Baca Juga: Aktif Singgung Krisis Iklim, Cak Imin Udah Tobat?

Posisi ketiga ditempati oleh Jepang dengan kontribusi output manufaktur global sebesar 7,5 persen, disusul Jerman 5,3 persen, India 3,1 persen.

Kemudian disusul di posisi keenam Korea Selatan 3,0 persen, Italy 2,1 persen, Prancis 1,9 persen, Inggris 1,8 persen dan Indonesia di peringkat sepuluh dengan kontribusi output manufaktur sebesar 1,6 persen.

"Sama seperti Indonesia, indeks PMI manufaktur China mengalami peningkatan di bulan Desember 2023 karena naiknya permintaan baru dan produksi output," paparnya.

Baca Juga: Petani Muda Semakin Langka, Food Estate Alamat Gagal

Indeks PMI Indonesia Per Desember 2023 mencapai sebesar 52,2 poin. Jumlah tersebut hanya kalah dari India dengan perolehan sebesar 5,6 poin.

Di sisi lain, Indeks PMI Indonesia justru mengungguli negara Asia Pasifik lainnya seperti Malaysia sebesar 47,9 poin, Thailand 47,6 poin, Jepang 48,3 poin, Korea Selatan 50 poin.

"Bahkan Indeks PMI China sebesar 59,7 persen," pungkasnya.