Tak Berkategori

Indonesia Incar Pasar Australia untuk Ekspor Mobil Listrik

apahabar.com, JAKARTA – Ratifikasi Perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilaksanakan dan diharapkan…

Presiden Jokowi kunjungan ke Australia. Foto-Istimewa

apahabar.com, JAKARTA – Ratifikasi Perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilaksanakan dan diharapkan dapat membangkitkan minat investasi daripada Australia.

"Jadi tentu nanti terkait dengan IA-CEPA ini kita ketahui bahwa selama ini investasi dari Australia ini jumlahnya tidak masuk dalam 5 besar. Jadi range-nya antara 400-700 juta US," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan kepada pers di Hyatt Hotel Canberra-A Park Hyatt Hotel, Canberra, dikutip dari laman Setkab, Senin (10/02).

Kalau dilihat, menurut Menko Perekonomian, Indonesia dengan Australia ini yang diuntungkan thread valasnya ke pihak Australia.

"Tentu diharapkan dengan adanya IA-CEPA ini walaupun bea masuknya akan diturunkan rata-rata dari 5 persen menjadi 0 persen. Itu yang akan bisa didorong adalah Satu, Tekstil. Kedua, Otomotif," kata Airlangga.

Otomotif sebagaimana diketahui, lanjut Airlangga, Australia mempunyai demand sebesar 1,1 juta US Dolar dan produk-produk kendaraan komersial seperti truk ataupun SUV sangat diminati.

"Nah sekarang Indonesia ini sendiri mempunyai kapasitas, tinggal kita bicara dengan produsen-produsen yang di Indonesia sedang di dalam proses supaya bagaimana kita bisa mempercepat tidak hanya yang tercantum di dalam IA-CEPA kan lebih utamanya kepada hybrid dan electric vehicle," sambung Menko Perekonomian.

Di Indonesia sendiri, lanjut Airlangga, hybrid dan electric vehicle baru akan mulai produksi kira-kara tahun 2021. Ia menambahkan bahwa sebelum itu pemerintah akan mendorong supaya yang combustion engine juga masuk karena itu juga masih diminati di Australia.

Senada dengan Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto juga menyampaikan bahwa dengan telah selesainya ratifikasi IA-CEPA mungkin akan meningkatkan akses pasar RI ke Australia.

"Diharapkan dengan meningkatnya akses pasar otomatis kita mengurai defisit juga, plus juga nanti ekspor kita akan tambah," ujar Agus.

Selain itu juga, menurut Mendag, ada kemudahan-kemudahan lain terutama tadi dikatakan Menko mengenai tarif. "Jadi produk-produk kita bisa lebih kompetitif," pungkas Mendag.(Lip6).

Baca Juga:Jokowi Ajak Australia Ikut Perjuangkan Demokrasi dan HAM

Baca Juga:Jokowi: Generasi Muda Jangkar Kemitraan Indonesia-Australia

Editor: Aprianoor