Indonesia Emas 2045

Indonesia Emas 2045, BPS: Perlu Fokus Industrialisasi dan Hilirisasi

Badan Pusat Statistik (BPS) menilai industrialisasi dan hilirisasi industri dapat menjadi modal utama dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

Pekerja merakit mobil di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai industrialisasi dan hilirisasi industri dapat menjadi modal utama dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

Fokus industrialisasi dan hilirisasi industri sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024-2045. Hal tersebut yang akan mendorong Indonesia dapat menjadi negara berpendapatan tinggi.

“Saya yakin dengan cara-cara baru ini akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 20 tahun ke depan,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti seperti dilansir Antara, Sabtu (11/12).

Baca Juga: Bahlil Yakinkan Investor Singapura: Izin Usaha Mudah dan Gratis!

Pemerintah mendorong transformasi ekonomi melalui beberapa strategi, yakni mencakup peningkatan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan produktivitas, pengembangan ekonomi hijau, dan integrasi ekonomi domestik dengan kebutuhan global, serta pengembangan kawasan kota baru sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data BPS, laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 tumbuh 4,94 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal II-2023 yaitu sebesar 5,17 persen.

Baca Juga: AKP Dihantui Sederet Persoalan: Pemotongan Gaji hingga Kasus Penipuan

Meskipun demikian, kata Amalia, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai cukup positif di tengah gempuran ketidakpastian global akibat krisis geopolitik, mulai dari konflik Ukraina-Rusia yang belum juga reda hingga konflik Israel-Palestina.

Dia menekankan, berkat manajemen makro ekonomi yang cukup solid, pemerintah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen dan laju inflasi yang cukup rendah.

"Soliditas ekonomi kita menjadi modal besar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi di tahun depan, tentunya dengan serta menjaga iklim investasi yang kondusif bagi para investor,” ujarnya.

Baca Juga: AKP Kapal Domestik Paling Sering Mengalami Pelanggaran Hak Kerja

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koordinator bidang Perekonomian Reza Yamora Siregar menggarisbawahi, menjelang pemilihan umum, Pemerintah Indonesia menjamin kondusifitas iklim investasi, sembari mencontohkan proyek infrastruktur dan pertambangan yang umumnya berjalan multi-year.

"Seperti proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), walau sudah operasional, kita tetap harus pikir Return of Investment (ROI), bahkan profitnya. Oleh karena itu, sekarang kita sedang mempertimbangkan (rutenya) lanjut ke Surabaya. Jadi siapapun presidennya nanti, harus menghormati ini," jelasnya.