Bantuan Indonesia

Indonesia Bantu Perbaikan Bandara Vanuatu yang Terdampak Bencana Siklon

Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuanĀ  untuk rehabilitasi ruang VIP Bandara Internasional Port Villa di Vanuatu

Menko PMK Muhadjir Effendy saat rapat secara hybrid di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).

apahabar.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan  untuk rehabilitasi ruang VIP Bandara Internasional Port Villa di Vanuatu pasca bencana Siklon Judy dan Kevin pada Maret 2023 lalu. Rehabilitasi tersebut diperkirakan rampung pada akhir Juli 2023.

"Sekarang tahapnya sudah dalam perencanaan dan kemudian akan dilaksanakan pada bulan Juni ini, akhir Juni dan akan selesai pada bulan Juli 2023," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy saat rapat secara hybrid di Kantor Kemenko PMK bersama BNPB, PUPR, dan Setneg, Jakarta Pusat, Rabu (14/6).

Dalam pelaksanaannya, KemenPUPR sebagai penanggungjawab teknis dan PT. Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana rehabiliasi ruang VIP Bandara Internasional Vanuati dengan menggunakan anggaran Dana Siap Pakai BNPB.

"Sementara besaran anggaran untuk rehabiltasi ruang VIP bandara tersebut sebesar Rp 14 miliar," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Lepas Bantuan 730 Ribu Dosis Vaksin Pentavalen ke Nigeria

Bantuan  tersebut merupakan kelanjutan bantuan yang diberikan kepada Vanuatu pada Mei lalu. Saat itu, pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk logistik kebutuhan dasar senilai Rp7,2 miliar, terdiri atas tenda pengungsi, tenda keluarga, generator, velbed, hygiene kit, jaket, perkakas tukang, rendang, paket sembako, lampu solar, dan gergaji mesin.

Selain Vanuatu, Indonesia juga akan memberi bantuan kepada Myanmar yang juga terdampak bencana siklon pada 14 Mei 2013. Bantuan yang diberikan berupa perbaikan rekonstruksi hingga perbaikan gizi.

"Bantuan nanatinya  jangka panjang seperti kebutuhan rekonstruksi, bantuan pangan gizi, layanan kesehatan, sanitasi, dan lain-lain, nilainya Rp7 miliar," ujarnya.

Muhadjir menjelaskan, bantuan untuk Myanmar merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi, sebagai bentuk solidaritas sesama negara ASEAN. "Posisi Indonesia tentu saja strategis dalam kaitannya dengan pemberian bantuan ini," pungkasnya.