Hot Borneo

Indomaret Berdiri di HSS, Apa Kabar Pemilik Warung Tradisional?

apahabar.com, KANDANGAN – Laporan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Dinas Perdagangan, retail modern Indomaret…

Oleh Syarif
Retail modern Indomaret di Hamalau Sungai Raya, Kabupaten HSS.Foto-apahabar.com/Nuha

apahabar.com, KANDANGAN – Laporan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Dinas Perdagangan, retail modern Indomaret telah berdiri di tiga lokasi di Kecamatan Kandangan.

Tempat berdirinya Indomaret yakni di Jalan Jenderal Sudirman Hamalau Sungai Raya atau seberang Islamic Center, Jalan Ahmad Yani Kandangan Barat, dan Jalan Ahmad Yani Gambah Luar Kandangan.

Kepala Dinas Perdagangan HSS, Sudiono menyampaikan bahwa ijin retail modern Indomaret telah disetujui tiga titik dengan melalui prosedur ketat yang diajukan pemerintah daerah.

“Ada sejumlah syarat di antaranya jarak retail modern satu kilometer dari pasar, dan jarak dari mini market sejenis dengan retail modern sejauh 200 meter,” katanya, Selasa (20/9).

Retail modern juga harus memenuhi syarat lain yakni pekerja harus warga lokal, serta harus mengakomodir usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah.

Pantauan di lapangan, papan nama Indomaret sudah mulai terpasang di Jalan Jenderal Sudirman Hamalau Sungai Raya atau seberang Islamic Center.

Salah seorang pemilik warung tradisional di kawasan tersebut mengaku tidak khawatir akan adanya persaingan usaha dengan retail modern.

“Tidak khawatir, karena rezeki masing-masing itu sudah ada yang mengatur,” terang Muhammad Irfani (42).

Jika pemerintah daerah merestui berdirinya retail modern seperti Indomaret untuk kemajuan di HSS, Muhammad Irfani menyetujui dan tidak menolak kebijakan tersebut.

“Kalau untuk kemajuan daerah setuju-setuju saja. Saya tidak pernah khawatir karena rezeki setiap usaha kita masing-masing,” ungkapnya.

Diakuinya, selama pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi usahanya. Pembeli yang datang menurun drastis dibandingkan sebelumnya.

“Sekarang sudah mulai ramai, meskipun tidak seperti sebelum ada Covid-19,” bebernya yang sudah memulai usaha sejak 2012.

Sama seperti di atas, pemilik warung tradisional yang tak jauh dari lokasi juga masih belum merasakan dampak akan adanya retail modern.

“Dampaknya sama saja, masih belum tahu lagi karena Indomaret belum beroperasi,” ucap Jannah (21).