Kinerja Polri

Indikator: 33 Persen Publik Tidak Puas Kinerja Polri Dalam Kasus Firli

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengingatkan jajaran Polri bahwa 33 persen masyarakat tidak puas dengangan kinerja mereka terkait

Tersangka Pemerasan Terhadap SYL, Firli Bahuri (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengingatkan jajaran Polri bahwa 33 persen masyarakat tidak puas dengangan kinerja mereka terkait pengusutan kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

“Sejauh ini yang mengatakan puas atau tidak puas terhadap kinerja kepolisian dalam mengusut kasus Firli, yang puas sekitar 60 persen, yang tidak puas signifikan sekitar 33 persen. Artinya ini bukan jumlah yang kecil,” kata Burhanuddin di Jakarta, Selasa (23/1).

Menurut Burhanuddin, publik meragukan kinerja Polri dalam menangani kasus Firli. Karena itu, perlu keterbukaan jajaran kepolisian terkait apa yang sudah mereka dapatkan dan mereka lakukan.

Baca Juga: Ogah Kalah, Firli Bahuri Kembali Ajukan Praperadilan

“Polri perlu lebih menjelaskan apa yang sudah dilakukan, seberapa terang benderang bukti yang mereka kumpulkan supaya keraguan publik bisa ditepis,” ujarnya.

Dalam survei ini, kata Burhanuddin, pihaknya mengecek pengetahuan responden terkait kasus yang sedang ditangani Polri, salah satunya kasus pemerasan oleh mantan Ketua KPK Filri Bahuri terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Survei serupa juga pernah ditanyakan pada periode 27 Oktober-1 November 2023 sebanyak 25,1 persen responden tahu, 74,9 persen tidak tahu. Sedangkan survei 23 November sampai 1 Desember 2023, sebanyak 28,5 persen tahu, dan 71,5 persen tidak tahu.

Baca Juga: Kata Istana Soal Jokowi Belum Tunjuk Pengganti Firli: Masih Proses

Survei juga menanyakan apakah responden percaya adanya pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri, yakni sebanyak 70,6 persen percaya dan 17,3 persen tidak percaya.

Dari jumlah responden yang percaya kasus tersebut, kata Burhanuddin, ditanyakan juga seberapa puas publik terhadap kinerja kepolisian dalam mengusut kasus Firli Bahuri. Sebanyak 61 persen puas, 33 persen tidak puas.

Menanggapi hasil survei tersebut, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Sudirman Prof. Hibnu Nugroho mengingatkan terkait kepercayaan publik terhadap Polri yang agak turun.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Sentil Yusril Ihza Mahendra soal Firli Bahuri

Menurut dia, kinerja Polri dalam menangani kasus-kasus monumental seperti kasus Firli Bahuri akan menjadi perhatian dan catatan publik untuk meningkatkan kepercayaan kepada institusi penegak hukum tersebut.

Kini kepolisian kembali digugat oleh Firli lewat permohonan praperadilan. Menurut dia, jika kasus ini tidak segera ditingkatkan ke tahap pembuktian di kejaksaan maka akan menjadi momok bagi Polri.

“Sekarang mau praperadilan lagi. Artinya percepatan penanganan kasus yang monumental kasus Ketua KPK ini tidak segera naik ke lembaga hukum kejaksaan, tapi balik lagi yang kemarin Firli malah mengajukan praperadilan kembali, artinya kalau sampai di praperadilan kalah, ini menjadi momok besar Polri,” tukasnya.