Indeks Keyakinan Konsumen RI Tetap Optimistis Dorong Penguatan IHSG

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa menguat, ditopang Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) RI yang tetap optimis pada bulan Juni 2023.

Ilustrasi - Karyawan mengambil gambar menggunakan ponsel yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa menguat, ditopang Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) RI yang tetap optimistis pada bulan Juni 2023.

IHSG dibuka menguat 0,14 poin atau 0,002 persen ke posisi 6.731,18. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,42 poin atau 0,26 persen ke posisi 951,58.

"IKK yang masih berada di fase ekspansif menandakan tingkat kepercayaan konsumen terhadap ekonomi RI dan prospeknya masih sangat tinggi,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji, di Jakarta, Selasa (11/7).

Bank Indonesia (BI) mencatat IKK Juni 2023 terjaga dalam zona optimis (di atas 100), yakni berada pada level 127,1. Terjaganya optimisme konsumen pada Juni 2023 didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

Baca Juga: Pemegang Saham Adaro Membludak, Pengamat: Kinerja Positif dan Permintaan Batu Bara

IKE tetap terjaga terutama didukung oleh Indeks Penghasilan saat ini yang tetap stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, IEK tetap kuat terutama didorong oleh komponen Indeks Ekspektasi Penghasilan yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Juni 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meskipun penurunan optimisme terdalam tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp2,1 juta hingga Rp3 juta. Berdasarkan usia, IKK Juni 2023 keyakinan konsumen juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden.

Masih tingginya optimisme konsumen ini, kata Nafan, menyebabkan aliran modal asing masuk bersih ke pasar saham pada perdagangan kemarin, Senin (10/7), sebesar Rp169,66 miliar.

Dari mancanegara, pelaku investor masih mencermati kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed ke depannya. Adapun pada pekan ini data inflasi Negeri Paman Sam akan dirilis dan akan menjadi bahan pertimbangan Fed dalam pertemuan bulan ini.

Baca Juga: Resmi IPO di Bursa, Saham UMKM Teguk Tembus Batas Atas

"Jika penurunan inflasi berlanjut, kemungkinan akhir pengetatan suku bunga AS akan tiba," ujarnya.

Sementara itu di Asia, ia menyebutkan pasar regional masih kondusif, sehingga bisa memberikan efek domino terhadap kinerja IHSG hari ini. Secara teknikal, IHSG akan bergerak dalam rentang support di level 6.677-6.694 dan resisten di kisaran 6.766-6.800.

Mayoritas bursa saham regional Asia pagi ini menguat, yakni antara lain indeks Nikkei naik 122,8 poin atau 0,38 persen ke 32.312,5, indeks Hang Seng menguat 119,88 poin atau 0,65 persen ke 18.599,6, indeks Shanghai meningkat 0,23 poin atau 0,01 persen ke 3.203,93, dan Straits Times menguat 5,45 poin atau 0,17 persen ke 3.154,77.